Oleh: Nopranda Putra
TUKAKSADAI, LASPELA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perhubungan, Kabupaten Bangka Selatan Melalui Bidang Perhubungan Laut dan Darat saat ini tengah melaksanakan 5 Paket kegiatan rehabilitasi pelabuhan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2021.
Kabid HuBLa, ASDP dan Hub Darat, Budi Heriyansah mengatakan bahwa 5 kegiatan rehabilitasi yang tengah dikerjakan dari DAK APBD 2021 itu yakni 2 kegiatan di Pelabuhan Tukak Sadai, 2 Kegiatan di Kecamatan Lepar Pongok dan 1 kegiatan di Kecamatan Kepulauan Pongok.
“Untuk di Pelabuhan Tukak Sadai yakni rehabilitasi dermaga ponton pelabuhan Sadai nilai kontrak Rp 3,9 miliar dikerjakan oleh PT Menara Gading Sakti dari Pangkalpinang dan untuk fasilitas darat kegiatan pelebaran jalan utama dan gudang serta bangun pagar nilainya Rp 1,2 miliar dikerjakan oleh Cahaya Utama dari Pangkalpinang juga,” kata Budi saat mendampingi Staff Kementerian Perhubungan Darat Wilayah 7 Sumsel Babel Rabu, 15 September 2021 di Pelabuhan Sadai.
Untuk rehabilitasi dermaga ponton, jelas dia agar dapat membantu pelayanan masyarakat jika ingin naik ke kapal atau perahu. “Kalau ponton untuk masyarakat jadi ponton itu gunanya biar sejajar dengan kapal tidak ada tinggi rendah tidak jauh,” terang dia.
Ia mengungkapkan untuk kegiatan rehabilitasi Pelabuhan Dermaga Rakyat Penutuk oleh PT Bangun Sriwijaya Mandiri (BSM) dari Palembang dengan nilai kontrak Rp 11, 2 miliaran.
“Dan di Tanjung Gading akan dibangun Dermaga Plengsengan untuk kapal Feri sandar oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi (CSA) dari Palembang. Untuk 2 kegiatan itu sekitar Rp 23 miliaran, dua kegiatan itu sama-sama Rp 11,2 miliaran,” jelas dia.
Sementara untuk di Kepulauan Pongok, juga dibangun dermaga rakyat sebagai penyedia jasa PT Tegar Bermana Const dengan pagu dana Rp 2, 8 miliar.
Untuk progres pembangunan di Tanjung Gading dan Penutuk masih 1 persen, kendala di bahan material karena baru dikirim dari luar Provinsi Babel.
“Tapi sekarang, untuk material tiang pancang Tanjung Gading dan Penutuk sudah berangkat dari Sunda Kelapa menuju kelokasi,” ujar dia.
Sedangkan untuk progres pembangunan fasilitas darat area parkir dan jalan utama dan dermaga ponton Pelabuhan Sadai, diakui Budi juga mengalami keterlambatan disebabkan pembuatan ponton dilakukan di Pangkalpinang.
“Untuk progressnya sendiri agak lambat dikarenakan terkendala material, terutama terkait masalah Ponton karena dibikin di Pangkalpinang dan untuk kegiatan fasilitas darat itu seperti material besi Wiremeshnya dikirim langsung dari Jakarta,” ungkap dia.
Untuk diketahui dari 5 kegiatan yang dilakukan Bidang Perhubungan Laut dan Darat Bangka Selatan itu total anggaran yang dikucurkan kurang lebih sekitar Rp 3,1 miliaran. (Pra)