PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, mengumpulkan perwakilan perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Pulau Bangka. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur, Sabtu (4/9/2021) siang.
Sebanyak empat perusahaan sawit hadir dalam pertemuan itu. Kepada perwakilan masing-masing perusahaan, Gubernur Erzaldi mengungkapkan alasan dirinya menggelar rapat koordinasi yakni untuk mengajak perusahaan lokal membuka peluang pengembangan bisnis hilirisasi produk kelapa sawit.
“Kami mengundang kawan-kawan semua di sini untuk menjelaskan bahwa saat ini kita sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang hilirisasi. Kami mengajak untuk mengembangkan produk hilirisasi, karena memiliki nilai tambah yang sangat besar bagi negara, daerah, dan masyarakat,” ujar gubernur dalam rapat.
Ajakan ini pula, dikatakan Gubernur Erzaldi, atas dasar arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta kepada daerah untuk mengedepankan produk hilirisasi, termasuk Babel yang memiliki potensi di bidang perkebunan kelapa sawit, dan pertimahan.
“Kita ini oleh pusat dijadikan sentra rencana pembangunan industri hilirisasi. Prototype-nya sedang dirancang. Tidak saja kelapa sawit, tapi juga pertimahan khususnya mineral ikutan. Khusus untuk sawit ini sudah lama cuma di Babel belum banyak. Kita berupaya agar bisnis kelapa sawit lebih mantap,” katanya.
Lebih jauh, gubernur memaparkan potensi ekonomi akan diterima oleh setiap perusahaan sawit jika menginvestasikan produk hilirisasi. Pemprov juga telah menyediakan kawasan khusus industri, yang dipusatkan di Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel)
“Produk hilirisasi ini punya nilai tambah, pasti banyak yang bisa kita perbuat. Masalahnya, kita mau apa tidak. Kami siap mendorong dari segi infrastruktur, fasilitas dan lain-lain. Jadi tidak ada alasan bagi kawan-kawan untuk tidak mau mengembangkan hilirisasi tersebut,” sebutnya.
Untuk menunjang prospek pengembangan produk hilirisasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, ditegaskan kembali oleh gubernur, telah mengeluarkan Perda tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Bangka Belitung. Tidak hanya itu, Peraturan Gubernur (Pergub) juga telah dikeluarkan sebagai turunan dari Peraturan Menteri (Permen), untuk menunjang ketersediaan bahan baku.
Gubernur yang akrab disapa Bang ER ini akan memberikan waktu beberapa bulan ke depan kepada setiap perusahaan sawit, untuk memberikan jawaban atas tawaran pemerintah menjalin kerja sama dalam pengembangan produk hilirisasi kelapa sawit ini.
“Tolong ini kita bahas sama-sama, diskusikan kepada owner. Dalam waktu dua bulan ke depan kita lakukan pertemuan resmi semacam Focus Group Discussion (FGD) , kira-kira mau tidak mengambil industri ini,” ujar gubernur.
“Kalau kawan-kawan tidak mau melakukan hilirisasi, kami berharap dapat dukungan suplai bahan baku dengan harga yang disepakati. Kita mau mendorong investor melakukan pengembangan produk hilirisasi di sini. Karena kita harus mendahulukan hilirisasi di tempat kita. Kami berharap kawan-kawan bisa berinvestasi,” katanya.rill/(wa)