PARITTIGA, LASPELA — Aktivitas penambangan ilegal yang kian meresahkan nelayan di Perairan Teluk Kelabat Dalam Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar) menarik respon Forkompinda Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Bersama instansi terkait, Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI M Jangkung Widyanto, Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danlanal Kolonel Laut (P) Fajar Hermawan, Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat, H. Sukirman dan Bong Ming Ming, serta perwakilan Pemkab Bangka Induk, Forkompinda Babar melaksanakan rapat di tempat, Senin (2/8/2021).
Dihadapan petinggi Babel, Bupati Babar, Sukirman menyampaikan permasalahan tambang ilegal sudah menebar fitnah atas tidak percayanya masyarakat kepada pemimpin. Bahkan Sukirman lebih memilih mati apabila tidak bisa menyelesaikan permasalah tambang ilegal di Teluk Kelabat.
“Jadi mumpung di sini ada orang yang bisa mengambil keputusan seperti Kapolda, Danlanal, semua turun pada hari ini semoga tidak sia-sia. Maksud saya hari ini, yok kita sepakat dengan berat hati, yang ilegal, kalau sudah petinggi negara ini ada di sini tapi tidak bisa lagi, along (lebih baik) kita sama-sama minta mati dimakan kek Covid-19,” ungkapnya.
“Kalau hukum petinggi sudah tidak bisa lagi ngendali yang di depan mata kita ini (tambang ilegal) di depan mata kita ada ponton hisap di tempat yang ilegal, kita biarkan, lebih baik ku (saya) berdoa mobil ku terbalik nantinya, dak guna agik ku hidup di sini,” kata Sukirman.
Sukirman tidak ingin ada konflik ke depannya yang bisa memicu tindakan anarkistis para nelayan karena pembiaran oleh pemimpin. Ia berharap ada solusi terbaik untuk permasalahan tersebut, mengingat di Teluk Kelabat Dalam juga ada tambang yang legal.
“Kita mau keadilan hari ini, kalau kita biarkan yang ilegal di depan mata kita, tidak ada gunanya lagi kita. Tapi, kalau masih ada solusi jangan pula kita berdiam diri, ya kan. Kami ingin memberikan yang terbaik di sisa umur kami ini,” ungkapnya. (Oka)