Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Wakil bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengapresiasi pihak Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung yang membantu Pemkab Bangka Selatan dalam mendaftarkan varietas tanaman lokal.
“Saya selaku perwakilan pemerintah kabupaten Bangka Selatan mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada BPTP yang telah membantu pemerintah Bangka Selatan mendaftarkan varietas tanaman lokal pada pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian,” ucap Debby dalam acara tanam perdana dan bimtek teknologi budidaya padi Jarwo Super di Desa Rias, Kamis, 15 Juli 2021.
Lanjut Debby, saat ini terdapat 8 varietas tanaman lokal Bangka Selatan yang didaftarkan pada pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian antara lain nanas Bikang, pelem Lepar dan 6 varietas lokal lainnya seperti alpokat roro dan lainnya.
“Semoga melalui berbagai program kegiatan yang telah dilakukan ini mampu memajukan pembangunan pertanian yang modern dan berkelanjutan di Bangka Selatan,” harapnya.
Kepala BPTP Babel, Suharyanto menambahkan pemilihan varietas juga tentunya didasari kesesuaian lingkungan dan preferensi konsumen. Menurut dia, salah satu titik ungkit peningkatan produktivitas padi adalah penerapan jarwo super (jajar legowo) baik 2:1 maupun 4:1.
“Prinsipnya adalah merekayasa sistem tanam tanpa mengurangi populasi tanaman, bahkan meningkatkan populasinya dengan pengaturan jarak tanam dalam barisan,” jelasnya.
Ia juga berharap melalui bimtek dan keterlibatan petani langsung di areal percontohan atau demplot ini akan mempercepat proses adopsi inovasi teknologi oleh petani.
“Beberapa VUB yang digunakan antara lain Inpari 30, Inpari 32, Inpari 36-37 dan Inpari 43,” ungkap Suharyanto.
Adapun komponen teknologinya antara lain penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi, penggunaan agrimeth sebagai perlakuan benih, penggunaan dekomposer, pupuk hayati dan pemupukan spesifik lokasi berdasarkan perangkat uji tanah sawah (PUTS ) serta pengendalian orvanise pengganggu tanaman (OPT) dengan pendekatan pengendalian hama terpadu (PHT). (Pra)