Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Sebanyak 26 orang yang terpapar Covid-19 di kabupaten Bangka Selatan meninggal dunia. Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam tingkat kematian pasien Covid-19 di kabupaten Bangka Selatan, tertinggi se Provinsi Bangka Belitung.
Padahal, kasus terpapar Covid-19 di Bangka Selatan masih dalam kategori terendah se Provinsi Bangka Belitung.
“Jadi kematian Covid-19 sebanyak 26 orang dari 1.131 kasus, jika dipersentase 2,3 persen. Sedangkan provinsi hanya 1,5 persen kematian Covid-19 di tingkat Provinsi,” kata Juru bicara Satgas Covid-19 Bangka Selatan, Supriyadi, Senin, 21 Juni 2021.
Ia mengungkapkan, tingginya penyebab kematian di kabupaten Bangka Selatan ini bukan serta merta disebabkan Covid-19 secara tunggal, tapi orang yang terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia karena sebelumnya adanya komorbit.
“Memang orang yang terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia punya komorbit, bukan Covid-19 sebagai penyebab tunggal, sampai sekarang di Bangka Selatan tidak ada. Rata-rata yang sudah meninggal itu memang ada riwayat penyakit sebelumnya ada komorbit atau ada penyakit penyerta yang menyebabkan kematian bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 itu,” ungkap Supriyadi yang juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan.
Untuk itu, lanjut dia dengan tingginya angka kematian terkonfirmasi Covid-19 di Bangka Selatan menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk dilakukan vaksinasi massal secara serentak di kabupaten Bangka Selatan, guna meminimalisir keparahan hingga menyebabkan kematian bagi orang yang terpapar Covid-19.
“Memang ini jadi perhatian, kasus dikit, tapi yang meninggal banyak jadi akhirnya persentasenya jadi banyak 2,3 persen. Untuk itu, pemerintah bersama TNI dan Polri akan terus menggalakkan bagi masyarakat Bangka Selatan untuk dapat dilakukan Vaksinasi massal secara serentak pada 26 Juni mendatang,” ujarnya. (Pra)
Kasus Covid di Basel Terendah, Tapi Angka Kematian Tertinggi di Provinsi Babel
