banner 728x90

Nelayan Bakit Berharap Tidak Ada Lagi Aktivitas Tambang di Kelabat Dalam

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

MUNTOK, LASPELA — Masyarakat nelayan yang biasa menangkap ikan di Teluk Kelabat Dalam, Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar), berharap wilayah tempat mereka mencari rezeki tersebut tidak ada lagi aktivitas pertambangan timah.

Hal itu diungkapkan Supardi (60), warga Desa Bakit. Menurutnya, sebelum ada aktivitas tambang apung di Kelabat, ia bisa menjaring ikan jenis bawal hingga 20 kilogram, dan paling sedikit penghasilannya setiap melaut berkisar Rp1 juta.

banner 325x300

“Kami berharap tidak ada lagi aktivitas TI apung di sini, karena selain membuat air keruh tumpahan minyak mereka itu membuat ikan lari, sekarang untuk dapat 500 ribu saja susah,” ungkapnya, Kamis (17/6/2021).

Diakuinya, aktivitas pertambangan memang berhenti sejak dua hari lalu. Kondisi ini diharapkannya dapat berlangsung dalam waktu yang lama. “Ini baru dua hari kosong (Ponton TI apung) di depan ini, biasanya untuk lewat saja susah. Ini mungkin sudah digeser semua, ada ratusan yang beroperasi,” kata Supardi kepada awak media.

Pantauan di lapangan bersama Tim Gabungan Polres Babar dan TNI untuk perairan Bangka Barat, memang sudah tidak ada lagi aktivitas penambangan timah di Teluk Kelabat, namun untuk perairan Kabupaten Bangka, masih terlihat puluhan ponton.

Sementara itu, Kanit Tipiter Polres Bangka Ipda Intan, usai melakukan patroli mengatakan tidak ada lagi aktivitas penambangan di wilayah Bakit, Tanjung Rhu, Kabupaten Bangka Barat.

“Jadi kegiatan tadi berjalan dengan lancar tidak terjadi masalah dan mudah-mudahan laut di wilayah Bangka Barat ini aman dari aktivitas TI apung ilegal,” ujarnya. (Oka)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version