PANGKALPINANG, LASPELA – Mahalnya harga ayam di tingkat distributor membuat para pedagang ayam meradang. Menurut para pedagang, mahalnya harga ayam diduga karena adanya permainan oleh distributor.
“Sekarang kita ini dimonopoli oleh PT. Seandainya kita punya peternakan, yang diberdayakan adalah peternak-peternak lokal dan pangannya didapat dari petani lokal, semuanya aman,” ujar Yusuf, salah satu pedagang ayam Pasar Ratu Tunggal, Senin (12/4/2021).
Dirinya mengusulkan jika Pemerintah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babe), serta masyarakat dapat bekerja sama membangun pertenakan ini.
“Di mana BUMD-lah yang mengatur harga ayam tersebut. Manfaatkan peternak lokal kita, karena dengan adanya banyak PT, bukan hanya kami saja yang mati, tapi peternak lokal juga mati,” ujarnya.
Selain itu, perputaran uang dalam ternak ayam ini juga kata Yusuf cukup cepat. Hanya dalam 40 hari sudah bisa dipanen.
Dirinya pun berharap, pertemuan distributor dan pedagang yang dijanjikan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang nantinya akan menjadi ujung permainan harga ini.
“Semoga nanti apa yang direncanakan pemerintah untuk kami bertemu semua mencari solusi bagaimana maunya. Kalau mau membangun Babel ayo kita bersama membangun ini. Kita alihkan timah, kita alihkan pertambangan ke peternakan,” katanya. (dnd)