BRUSSELS, LASPELA – Kepolisian Kota Brussels, Belgia membubarkan 2.000 orang di taman Bois de Cambre. Bak sebuah film, polisi anti huru hara menyemprotkan water cannon atau meriam air ke ribuan orang yang hadir di acara festival musik April Mop. Selain itu, polisi berkuda juga menyerang kerumunan.
Dilaporkan thesun.co.uk, banyak pengunjung pesta pada 1 April 2021 itu berteriak dan melarikan diri dari tempat kejadian. Tidak sedikit para kerumunan melakukan perlawanan dengan melakukan lemparan botol ke arah para polisi. Diperkirakan, sebanyak 11 orang terluka akibat pembubaran paksa itu, sementara ada 15 orang diduga sebagai perusuh ditangkap oleh polisi.

Kerumunan ribuan orang ini mendapatkan kecaman keras dari Wali Kota Brussels, Philippe Close. Ia mengutuk para perusuh yang tetap hadir pada acara bertajuk ‘La Boum’. Padahal, pihak penyelenggara sudah berulang kali menegaskan jika festival itu hanyalah sebuah lelucon April Mop.
Kekesalan Wali Kota Brussels diungkapkannya dalam isi twitt-nya. “Orang-orang perlu menghirup udara segar, tetapi kami tidak dapat mentolerir pertemuan semacam itu di Bois de la Cambre, setelah mengamati lagi sore ini dengan direktur Saint-Pierre upaya yang dilakukan di pusat vaksinasi untuk memerangi virus ini,” tulis Philippe Close.
Wajar saja tindakan tegas tersebut dilakukan oleh pemerintahan setempat. Pesta itu digelar hanya berselang beberapa hari setelah Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo, mengumumkan pada 24 Maret diterapkan kebijakan lockdown selama empat minggu. Seluruh sekolah, universitas dan pelayanan ditutup.
Belgia saat ini sedang dalam masa krisis akibat tingginya angka positif di negara itu. Mereka tercatat sebagai negara dengan tingkat kematian per kapita tertinggi ketiga di dunia. “Itu adalah keputusan yang sulit. Saya memahami bahwa banyak orang akan kecewa,” kata De Croo. (rga)