BANGKA TENGAH, LASPELA – PT Timah Tbk bersama nelayan desa Tanjung Gunung menenggelamkan sebanyak 55 unit rumpon atau rumah ikan di Laut Tanjung Gunung, Bangka Tengah, Rabu (24/3/2021).
Bendahara Kelompok Nelayan Semujur Indah, Junior mengatakan rumpon-rumpon ini ditenggelamkan ke tujuh titik. Jenis rumpon yang ditenggelamkan ini terdiri dari enam jenis seperti bundar, kotak dan limas.
“Pembuatan dan penenggelaman rumpon bersama nelayan ini merupakan program CSR PT Timah bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM),” ujarnya, Rabu (24/3/2021).
Penenggelaman rumpon ini memberikan banyak manfaat bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Dengan adanya rumah ikan ini, para nelayan bisa lebih mudah untuk mendapatkan hasil tangkapan.
“Dengan adanya rumpon ini sangat-sangat memudahkan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, dengan adanya rumah ikan ini kan ikan ngumpul di sini, sehingga nantinya kita lebih mudah dan terarah untuk menangkap ikan,” ujar Junior.
Karena menurut Junior selama ini hasil tangkapan nelayan fluktuatif dan tergantung musim, Ia berharap nantinya dengan adanya rumpon ini dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan menjadi lebih banyak.
“Dengan adanya rumpon hasil tangkapan nelayan bisa meningkat, kalau selama ini berkisar 60 kg semoga bisa jadi 100 kg karena kan semakin banyak ikan yang ngumpul dan kita sudah tau titik arahnya,” harapnya.
“Alhamdullillah ini sangat memudahkan, jadi kita memancing itu sudah tau arahnya, kalau dulu kan enggak tau tujuannya asal mancing di laut, dengan adanya rumpon kita jadi punya tujuan,” sambung Junior.
Diakui Junior, sudah lama pihaknya tidak menenggelamkan rumpon lantaran terkendala biaya. Pembuatan rumpon ini memakan biaya yang tidak murah, untuk itu mereka sangat antusias saat diajak PT Timah untuk membuat rumpon lalu menenggelamkannya.
“Ini sudah lama tidak pernah dilakukan, sekitar 10 tahun yang lalu, bisa dibilang ini yang pertama menenggelamkan rumpon yang dari beton ini. Kalau mau bikin sendiri kan ini lumayan biayanya, apalagi disaat seperti ini. Makanya kami sangat terbantu dengan adanya program dari PT Timah ini,” ujarnya.
Junior menyebutkan, pembuatan dan penenggelaman rumpon ini tidak hanya melibatkan kelompok mereka saja. Melainkan juga, nelayan dari kelompok lainnya. Pasalnya, rumpon-rumpon ini nantinya juga akan dimanfaatkan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkap nelayan.
Ia mengatakan, pembuatan rumpon hingga penenggelaman ini diselesaikan dalam waktu dua pekan bersama nelayan.
“Kelompok kami saja ada 11 nelayan, tapi nelayan dari kelompok lainnya juga ikut mendukung kegiatan ini baik pembuatan maupun penenggelaman, artinya semua nelayan ikut,” jelasnya.
“Selain menenggelamkan 55 rumpon kita juga menenggelamkan bambu sekitar 100 batang dan kelapa sekitar 200 daun. Ini semuanya melibatkan nelayan, kapal yang digunakan juga kapal nelayan,” tambah Junior.
Ia berharap nantinya, dengan meningkatkan hasil tangkapan nelayan juga berdampak pada peningkatakan pendapatan dan ekonomi keluarga nelayan.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan PT Timah Tbk melalui CSR terus berupaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui beberapa program. Salah satunya pembuatan dan penenggelaman rumpon ini.
Ia berharap, selain meningkatkan hasil tangkapan nelayan rumpon ini juga diharapkan dapat mendukung wisata bawah laut dan juga menjaga ekosistem laut. Tak hanya itu, Anggi juga berharap pendapatan nelayan dapat meningkat sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
“PT Timah melalui CSR tidak hanya melaksanakan kegiatan sosial, tapi juga program PPM yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar tambang. Melalui program pemberdayaan ini kita integrasikan dengan potensi di masing-masing daerah,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Timah Tbk bersama nelaya Rebo, Sungailiat, Kabupaten Bangka juga telah menenggelamkan 110 unit rumpon yang dibuat dan ditenggelamkan oleh nelayan pada akhir tahun lalu.(wa)