Hasil Produksi Udang Paname di Babel Melebihi Provinsi Lampung

SUNGAILIAT, LASPELA — Hasil udang paname dari Bangka Belitung (Babel) sudah melebihi Provinsi Lampung. Hal tersebut diungkapkan Ketua Aliansi Petani Tambak Indonesia Nusantara (APTIN), Hidayat Arsani, Rabu (17/3/2021).

Meskipun demikian, ia mengatakan masih banyak pengusaha ataupun masyarakat babel yang tetap terpaku pada tambang timah.

“Secara produksi global, kita (babel-red) sudah unggul dari Lampung, tapi kita ini terpaku sama timah terus,” ungkapnya saat bertemu dengan awak media di Sungailiat.

Bukan hanya itu, mantan wakil gubernur Babel itu juga mengatakan tambak udang justru lebih menggiurkan daripada timah.

“Ibu-ibu atau anak muda yang membersihkan udang dibayar 200 ribu perhari dan makan ditanggung. Kerjanya juga tidak berat, jadi ini lebih dari timah sebenarnya,” tegas Hidayat.

Ia yakin tambak udang akan lebih maju jika cold storage di Bangka sudah ada, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengiriman melalui Jakarta maupun Lampung.

“Jika Bangka sudah siap, nanti bisa langsung kirim ke luar negeri baik Singapura hingga Jepang,” tambahnya.

Ia juga mengatakan dengan masuknya tambak udang di daerah akan membantu pemerintah terutama dalam permasalahan tenaga kerja.

“Dalam 10 kolam, bisa mempekerjakan 20 orang. Sebangka ini sudah ada 120 kolam, jadi sudah 2.500 pegawai yang diserap, belum termasuk yang bersihkan udang, saat panen, dan bersihkan kolam,” terangnya.

Hidayat menambahkan bahwa saat ini sudah ada 80an tambak dan 38 pengusaha sudah terdaftar di babel sebagai anggota APTIN.

Meskipun begitu, tidak semua tambak udang di Babel berada dibawah naungan APTIN karena harus diseleksi terlebih dahulu.

“Kami tidak menerima anggota yang beroperasi di hutan lindung, hutan produksi, kita godok benar. APTIN itu bukan untuk melindungi yang salah,” tegasnya.(mah)