Kades : Korban Sering Dinasehati Agar Tidak KDRT Lagi

SUNGAISELAN, LASPELA– Sebelum tewas di tangan mantan mertua Abdul Hadi, Andri Budiman sang mantan menantu ini sempat dinasehati Kades Sungaiselan Atas, Rusman bersama tokoh agama setempat untuk tidak lagi melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap istrinya Astuti.

Rusman mengungkapkan bahwa hubungan rumah tangga korban Andri Budiman dengan istrinya Astuti yang telah terjalin selama kurang lebih 10 tahun dan dikaruniai seorang anak tidak berjalan harmonis, pernikahan sirihnya tersebut terhitung sudah 4 kali rujuk.

“Saya dan juga Abdul Hadi sering menyuruh korban dan istrinya hidup akur, karena Astuti sering kabur dari rumah lantaran tidak tahan atas sikap Andri Budiman yang berulang kali melakukan KDRT,” ungkapnya, Rabu (4/3/2021).

Rusman menegaskan bahwa malam sebelum peristiwa kelam itu terjadi, korban sempat dinasehati oleh tokoh agama setempat agar tidak usah lagi rujuk, atau jikalau mau rujuk disarankan agar jangan ringan tangan lagi karena ditakutkan terjadi perkelahian antara keluarga istri dengan korban.

“Semalam dinasehati, siang sudah dzuhur terjadi pembunuhan itu,” ucapnya.

Rusman menuturkan bahwa ia bersama tokoh agama dan masyarakat setempat berharap pelaku pembunuhan Abdul Hadi mendapat keringanan hukuman, karena menurutnya pelaku merupakan tokoh agama yang kesehariannya berprilaku sangat baik dan sering ke masjid dan juga sering menjadi Khotib Sholat Jumat.

“Pelaku ini orang baik, terus terang kami tidak menyangka orang yang rama tamah dan lemah lembut ini spontan melakukan itu untuk membela anaknya yang dicekik,” tuturnya.

Rusman mengungkapkan bahwa ia bersama tokoh agama dan masyarakat akan menghadap pihak kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan agar bisa meringankan hukuman terhadap pelaku.

“Saking baiknya pelaku dengan masyarakat, banyak warga yang siap menjaminkan dirinya untuk meringankan putusan pelaku,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

“Terus terang kami bersedih atas terjadinya peristiwa ini. Mudah-mudahan semuanya berjalan baik. Sebagai aparat Desa, semuanya kami urus sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Kapolsek Sungaiselan, IPTU Muhammad Boy Akbar mengatakan bahwa kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada Hari Rabu (3/3/2021) sekira pukul 13.00 Wib.

Saat itu Dahlan Patoni (Anak Abdul Hadi) yang merupakan adik ipar Andri Budiman mendatangi rumah Andri Budiman yang tidak jauh dari rumah Dahlan Patoni. Maksud kedatangan Dahlan Patoni adalah untuk memberitahukan agar jangan lagi mengganggu dan mengancam keluarganya.

Tidak terima atas ucapan Dahlan Patoni, Andri Budiman Mencekik leher Dahlan Patoni menggunakan lengannya hingga keduanya pun tersungkur ke tanah.

Di saat bersamaan, Ibu Dahlan Patoni melihat perkelahian Andri dan Dahlan dan berteriak-teriak meminta tolong.

Mendengar teriakan meminta tolong tersebut, Abdul Hadi segera keluar dari rumah bagian belakang menuju halaman rumah Andri Budiman dengan membawa sebilah parang yang diambilnya dari tempat cucian piring di belakang rumahnya.

Melihat anaknya Dahlan Patoni terbaring bersama Andri Budiman, pelaku Abdul Hadi langsung mengayunkan Parang ke arah bagian kepala Andri Budiman sebanyak 5 kali yang saat itu Dahlan Patoni masih dalam keadaan tercekik oleh lengan Andri Budiman.

Mengetahui kejadian tersebut, Personil Polsek Sungaiselan langsung mendatangi TKP dan mengamankan TKP, dan saat di TKP korban Andri Budiman masih sempat duduk dan kemudian langsung dibawa oleh anggota Polsek Sungaiselan ke Puskesmas Sungaiselan, dan Korban meninggal di Puskesmas Sungaiselan.

“Setelah kejadian tersebut pelaku Abdul Hadi langsung menyerahkan diri Ke Polsek Sungai Selan,” ujar Boy.(Jon)