Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) resmi meningkatkan status dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan atas kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam pemberian (pembiayaan) pinjaman kepada nasabah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) cabang Toboali, Bangka Selatan.
“Dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam pemberian (pembiayaan) pinjaman kepada nasabah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) cabang Toboali ini terjadi di tahun 2008-2009,” kata Asintel Kejati Babel, Johnny William Pardede didampingi Kasi Penkum, Basuki Raharjo, dan Kasidik Himawan saat jumpa pers di media center Kejati Babel, Selasa, 23 Februari 2021.
Johnny mengungkapkan, kasus dugaan korupsi tersebut ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan berdasarkan dengan Surat Perintah Penyidikan Nomor Print : 152/L.9/FD.1/02/2021 Tanggal 23 Februari 2021.
“Bahwa adanya pemberian fasilitas pembiayaan kredit pada PT. BPRS Cabang Toboali ini berpotensi adanya kerugian negara sebesar Rp1,7 miliar,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan pemberian fasilitas pembiayaan ini diberikan kepada 22 debitur dan 15 debitur diantaranya melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian fasilitas pada PT. BPRS.
“Dari total 22 debitur itu, ditemukan ada nya sebanyak 15 debitur yang fiktif,” tandasnya. (Pra)
Kasus Dugaan Korupsi BPRS Toboali Disidik Tim Pidsus Kejati Babel
