PANGKALPINANG, LASPELA – Kota Pangkalpinang sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ternyata belum juga terbebas dari kawasan kumuh. Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil turut mengomentari perihal kawasan kumuh yang masih dijumpai di enam kelurahan.
“Kita di Kota ini memang padat penduduknya, orangnya banyak, kita terus berupaya agar di Kota Pangkalpinang jadi tidak ada kawasan kumuh lagi,” ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Dalam membangun sebuah kawasan untuk menghilangkan kesan kumuh, Molen-sapaan akrabnya menuturkan, ada strategi-strategi yang dapat ditempuh. Salah satunya yaitu pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pusat. “Dari segi penganggaran kita kejar DAK, kita terus berupaya untuk itu,” katanya.
Dengan adanya sokongan dana, akan memudahkan langkah yang diambil, sehingga pihaknya, lanjut Molen bisa merancang perencanaan pambangunan untuk menghilangkan stigma kumuh di Pangkalpinang.
“Seperti kita berbicara membangun sebuah rumah itu kita harus mulai dari mana dulu. Apa dari pondasi, atau apa. Disitu ada strategi-strategi yang dilakukan untuk menciptakan pembangunan suatu daerah,” ujarnya.
“Sektor unggulan apa yang menjadi unggulan, ada teknik yang harus kita lakukan, tidak sembarangan kita lakukan. Bagaimana cara kita memancing semut datang, dan apa multi player effectnya,” lanjutnya.
Sejauh ini, Pemkot Pangkalpinang diakui Molen telah mencoba segala cara meminimalisir tersebarnya kawasan kumuh ditengah kondisi keuangan yang minus. “Kita memancing salah satu zona, contohnya kawasan hijau tapi ada titik umumnya disitu, dan sebenarnya kita memancing untuk KOTAKU agar DAK-nya kesana, jadi kita saling bantu,” pungkasnya. (dnd)
Leave a Reply