BPBD Babel Gelar Rakor Penanggulangan Bencana

*Kurangi Dampak Bencana

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Penguatan Lintas Sektor serta Peningkatan Kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana dalam Penyelenggaraan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Mengangkat tema “Penguatan Lintas Sektor serta Peningkatan Kapasitas Forum Pengurangan Risiko Dalam Penyelenggaraan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”, kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini juga dihadiri oleh instansi vertikal, kepala perangkat di lingkup Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung, dan organisasi masyarakat pegiat kesiapsiagaan bencana.

Dalam arahannya sekaligus membuka Rakor, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan Rakor ini tentunya membicarakan persiapan kita bagaimana menanggulangi berbagai bencana khususnya bencana alam dan mengurangi dampak bencana.

“Di Babel ini untuk bencana alam lebih cenderung ke banjir dan punting beliung serta tanah longsor inipun berkenaan dengan penambangan. Jadi hal yang perlu kita perhatian bagaimana kita menanggulangi kebiasaan-kebiasaan bencana yang ada di daerah kita. Seperti gelombang tinggi, angin puting beliung dan lain sebagainya,” kata Erzaldi dalam kegiatan Rakor yang berlangsung di Cafe Alkoe Bukit Angsa Mas, Tanjung Gunung Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (8/12/2020).

Lebih lanjut Erzaldi mengatakan untuk menanggulangi bencana-bencana seperti ini misalnya banjir tentunya bisa diatasi dengan melihat pasang surut air, karena seperti Muntok dan Kota Pangkalpinang ini tidak lain karena dipengaruhinya dua faktor yakni ketika hujan deras air laut pasang maka dipastikan Kota Pangkalpinang atau Muntok banjir.

“Maka dalam hal ini, saya meminta kepada BNPB untuk dapat berkoordinasi dengan BMKG. Dimana ketika waktu bersamaan curah hujan tinggi dan air pasang siap-siap lah kita untuk berhadapan dengan banjir khususnya di dua daerah ini. Karena letak Muntok dan Pangkalpinang ini di daerah yang palu,” ujarnya.

*Muntok dan Pangkalpinang

Erzaldi menyampaikan bagaimana menanggulangi banjir dengan mengurangi setimentasi yang ada di Muntok dan di Pangkalpinang.

“Untuk di Muntok kita sudah berupaya dan tahun depan Insya Allah clear tinggal sekitar hilir pelabuhan Muntok. Dan Pangkalpinang baru sampai ke DED nya dan baru dilaksanakan di tahun 2022,” ungkapnya.

Erzaldi mengatakan, terlepas dari itu semua tentunya melalui Rakor inilah kunci keberhasilan kita dalam menangani bencana dan mengurangi dampak risikonya.

“Dan di dalam Rakor inilah segala sesuatunya harus kita atur agar dalam pelaksanaan penanggulangan bencana ini betul-betul dapat di atur dengan baik. Karena keteraturan itulah kita bisa efisien dan tepat penanggulangannya,” imbuhnya.

“Diharapkan dalam Rakor ini nanti akan keluar suatu kebijakan dan terlebih kita butuhkan bagaimana konsolidasikan beberapa unsur ini agar berlaku penanganan penanggulangan ini dengan baik dan tepat,” lanjut Erzaldi.

Erzaldi menambahkan, melalui Rakor ini akan dirumuskan suatu kebijakan bagaimana manajeman penanggulangan bencana di Babel ini agar lebih baik.

“Sesuai dengan kebiasaan bencana yang sering terjadi di Babel ini seperti puting beliung, gelombang besar, banjir serta tanah longsor. Tentu kita berharap dari tahun ke tahun penanggulangan ini akan lebih baik dan efisien,” tuturnya.

“Selain itu melalui Rakor ini kita mempersiapkan komunitas penanggulangan bencana termasuk instansi-instansi yang berperan berada digaris depan seperti TNI-Polri untuk siap dan sudah berkonsolidasi dalam penanggulangan bencana ini. Harapan kita kedepan manajamen penanggulangan bencana ini lebih baik lebih efisien, lebih cepat dan lebih tepat lagi,” pungkas Erzaldi.(wa)