BELITUNG, LASPELA – Syarifah Amelia, Ketua Relawan Pasangan Burhanudin-Khairil Anwar yang ikut Pilkada Belitung Timur (Beltim) divonis bebas murni oleh Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpandan, Belitung.
Putusan itu dilakukan Ketua Majelis, Himelda Sidabalok, dengan beranggotakan AA Niko Brahma Putra dan Rino Adrian Wigunadi, Rabu (2/12/2020) tepatnya di hari ketujuh persidangan.
Anggota Komisi II DPR RI dari Dapil Bangka Belitung (Babel) Bambang Patijaya yang mendapatkan kabar tersebut (vonis bebas,red) ikut memberikan komentar. Ia mengatakan, putusan bebas murni ini semakin menunjukkan bahwa kasus yang menyangkut Amel adalah upaya kriminalisasi oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami berterimakasih kepada majelis hakim yang telah melihat secara jernih dan mendudukkan permasalahan sebagaimana mestinya. Keadilan ditegakkan,” ujar politisi yang akrab disapa BPJ.
Implikasi atas keluarnya vonis bebas murni bagi Amel ini, lanjut BPJ semakin menguatkan keyakinannya bahwa pasangan Burhanudin-Khairil Anwar akan memenangkan pilkada Beltim. “Keyakinan kita kuat kalau pasangan Burhanudin-Khairil yang kita dukung akan memenangkan pilkada. Karena berbagai cara untuk menggagalkan telah kita patahkan. Bahkan dengan mengkriminalisasi Amel,” ungkapnya.
Apresiasi atas putusan bebas bagi Amel juga disampaikan Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Dolly Kurnia.
“Saya memberikan apresiasi atas persidangan yang sudah memenuhi aspek keadilan dan kepastian hukum, bahwa proses penegakan hukum tidak bisa ditunggangi oleh kepentingan politik selama pelaksanaan pilkada,” ujar Ahmad Dolly Kurnia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kasus tersebut mencuat berawal dari kegiatan kampanye dialogis di desa Simpang Renggiang, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Beltim tanggal 14 Oktober 2020 lalu. Perempuan lulusan ITB itu dianggap mengeluarkan perkataan bernada hasutan.
Di pilkada Beltim tahun ini hanya melibatkan dua pasang calon yakni Burhanudin-Khairil Anwar yang didukung Amel, berhadapan dengan pasangan Yuri Kemal Fadlullah-Nurdiansyah. Yuri adalah anak dari Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (*)