PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman menghadiri rapat teknis terkait rencana pembangunan cold storage oleh PT Prima Dwimitra untuk berinvestasi di Babel. Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (21/10/2020).
Pembangunan cold storage ini difungsikan agar dapat menyimpan udang mentah dengan baik guna produksi ekspor permintaan dunia mengingat selama ini Bangka Belitung merupakan penghasil udang yang potensial dengan kuantitas cukup tinggi.
“Jadi kita patut bersyukur dalam waktu dekat, akan ada investasi cold storage untuk pengelolaan udang. Bagi pemerintah Babel dengan langsung ekspor produksi akan menambah devisa ekspor yang selama ini kita belum pernah ekspor dari bangka belitung. Karena itu harus didukung,” ujar Erzaldi.
Melalui paparannya, pihak PT Prima Dwimitra, Thomas menyampaikan bahwa dengan rencana usaha bisnis ini dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 1.500, dengan perhitungan 80% wanita dan 20% pria dengan pertimbangan wanita dinilai memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi.
Tentu hal ini memberikan kabar baik bagi pengangguran di Bangka Belitung. Bukan itu saja, dengan dibukanya perusahaan ini membutuhkan raw material sebanyak 30-40 ton perhari. Hal ini bisa memicu para petani udang untuk meningkatkan jumlah panen udang.
Tahapan yang akan dilakukan dalam proses produksi udang antara lain penerimaan bahan baku, pemotongan kepala, pemisahan ukuran dan kualitas. Tahap ini akan memisahkan antara produk setengah jadi atau produk matang, dan tahap metal detector, untuk memeriksa kembali apakah ada kandung besi yang ada pada udang.
Selanjutnya, melalui tahapan pembekuan, pengemasan, penyimpanan, dan pengapalan untuk pengiriman ekspor. Melalui proses ini, hasil produksi menjadi lebih awet dan tahan lama hingga memiliki daya simpan sampai dengan dua tahun.
Target pasar yang akan dituju antara lain adalah USA, Jepang, Eropa, Asia, Cina, Australia, dan Timur Tengah. Untuk target pasar pada produksi pertama adalah kawasan Jepang.
Digambarkan pula ketika proses produksi sudah berada pada tahap 80%, target pasar akan langsung dihubungi agar ketika hasil produksi telah siap, dapat langsung dikirimkan dan tidak menunggu waktu yang lama dalam penyimpanan (cold storage).
Rencannya akan dilakukan pembinaan kepada para tenaga kerja, diperkirakan setelah bulan ke 16 tenaga kerja dapat mencapai target produksi pasar dunia.
Tidak hanya itu, PT Prima Dwimitra akan melakukan pembinaan mengenai cara menangani udang pasca panen. Kepada pada nelayan tambak udang agar udang yang diproduksi masih masuk ke dalam kategori udang sesuai standar kualitas.
Melalui investasi perusahaan ini setidaknya ada banyak pihak yang akan diuntungkan secara langsung. Pertama, petani udang di Bangka Belitung; kedua, para pengangguran yang sedang berada pada usia produktif dan sedang mencari pekerjaan; dan yang terakhir, adalah masyarakat yang berada pada wilayah pembangunan cold storage.
Diprediksi ke depan jika bangunan ini jadi dibuat maka akan ada banyak karyawan yang ada jadi masyarakat sekitar bisa membuka usaha seperti warung, kantin, dan tempat menginap.
Diharapkan masyarakat Babel tidak lagi menjual barang mentah namun, diolah terlebih dahulu agar barang produksi memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Tahun ke 2 diharapkan hasil produksi sudah siap ekspor setelah mendapatkan Sertifikat Kelayakan Produksi (SKP) yang diterbitkan dari pemerintah pusat. Mengingat ada beberapa tahapan yang perlu dilalui agar produk dapat di ekspor. Pembangunan direncanakan selama 1 tahun. Dan sudah bisa dimulai secepatnya.
Erzaldi menyambut baik investasi ini, karena menurutnya melalui investasi ini memberikan dampak positif bagi provinsi Bangka Belitung.
“Dengan hadir nya cold storage ini diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi para pelaku bisnis. Masyarakat kita jadi mendapatkan nilai tambah juga,” pungkasnya.
Direncanakan pembangunan cold storage ini akan dimulai tahun ini agar cepat berfungsi dan memberikan keuntungan.rill/(wa)