BANGKA BARAT, LASPELA- Kepala BPJS Kesehatan Pangkalpinang, Angga Firdauze berharap Pemkab Bangka Barat dapat mendukung ketersedian sarana dan prasarana sehingga masyarakat tidak jauh-jauh ke pukesmas dan tidak dirujuk lagi ke rumah sakit, serta penyampaian program rujuk balik.
Hal tersebut diungkapkannya dalam rapat forum kemitraan Pemkab Bangka Barat bersama BPJS Kesehatan membahas kendala-kendala dalam pemberi layanan kesehatan, bertempat di OR I, Setda Babar, Rabu (21/10/2020).
Dalam kegiatan ini turut hadir Pjs.Bupati Bangka Barat, Sahirman Jumli, Pj.Sekda, Hartono, Asisten I, M.Soleh, Kepala cabang BPJS kesehatan Pangkalpinang, Angga Firdauze, serta OPD terkait.
Kepala cabang BPJS kesehatan Pangkalpinang, Angga Firdauze mengatakan kendala yang ditemui saat ini keterbatasan prasarana dimiliki oleh pukesmas, kemudian dokter gigi yang dimiliki pukesmas.
“Tadi di temui beberapa kendala seperti keterbatasan prasarana dimiliki oleh pukesmas kemudian dokter gigi yang di miliki puskesmas dan beberapa hal terkait dengan adanya progaram-program yang akan sebenarnya bisa di laksanakan di tingkat pertama tapi lebih tertuju ke rumah sakit,” ujar Angga saat diwawancarai usai kegiatan.
Angga menyebutkan kebanyakan pasien memilih dirujuk ke rumah sakit ketimbang Puskesmas, padahal menurutnya masih bisa ditangani di Puskesmas.
“Ini tentu sangat disayangkan karena untuk ke rumah sakit juga membutuhkan biaya dan waktu yang sangat banyak di banding peserta di pukesmas,” bebernya.
Untuk mempermudah pelayanan, dikatakan Angga, Pihaknya melakukan program rujuk balik, yaitu pasien kembali ke Puskesmas setelah sebelumnya di rujuk ke Rumah sakit untuk kontrol maupun pengambilan obat.
“Namanya rujuk balik , sehingga peserta nanti di rumah sakit diberikan obat selama 7 hari , 23 hari sisanya itu bisa di ambil di pukesmas , kalau program ini tidak berjalan ketika obatnya kerumah sakit lagi, antri lagi, jauh ini coba kami optimalkan,” sebutnya.(is)