*Tetap Ikuti Protokol Kesehatan
PANGKALPINANG, LASPELA – Menghadapi adaptasi kebiasaan baru, masyarakat tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Tak kalah pentingnya, menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tak mudah terpapar Covid-19.
Untuk menjaga kebugaran tubuh, selain mengkonsumsi makanan bergizi, juga harus rutin berolahraga. Saat ini ada banyak pilihan olahraga yang tetap bisa dilakukan meski di saat pandemi, misalnya saja sepeda. Ya, belakangan olahraga sepeda memang sedang trend dikalangan masyarakat. Namun, tak banyak juga yang menghentikan aktivitas ini lantaran pandemi Covid-19.
Salah satu komunitas sepeda yang masih tetap aktif ialah Tins Cycling Community (TCC). Komunitas sepeda yang bernaung di bawah BUMN PT Timah Tbk.
Ketua TCC, Donny Rusmawan mengatakan, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Bangka Belitung, pihaknya sempat vacum untuk gowes. Namun, kembali aktif pada Juli lalu dan melakukan gowes sekaligus mengkampanyekan adaptasi kebiasaan baru.
Donny mengatakan, bersepeda merupakan salah satu olahraga yang terbilang aman meskipun di luar rumah. Pasalnya, bersepeda tidak memiliki kontak fisik dengan orang lain.
Aktivitas yang dilakukan saat olahraga bersepeda juga tetap dapat menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan.
“Kita konsultasi ke dokter perusahaan, untuk memulai lagi katanya memang bagus dan disarankan berolahraga untuk meningkatkan imun tubuh, namun tetap harus menjalankan protokol Covid-19,” katanya.
Bersepeda saat pandemi memang berbeda, pasalnya para goweser harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak antar goweser dan tidak boleh berkerumun dalam satu rombongan. Memilih rute perjalanan yang bukan wilayah zona merah Covid-19.
Kendati demikian, hal ini tetap biasa diantisipasi misalnya, untuk menggunakan masker dialihkan menggunakan buff karena pada saat bersepeda tubuh membutuhkan banyak oksigen, sehingga akan berbahaya jika memakai masker yang terlalu tebal.
Selain itu, jarak antar pesepeda minimal 1,5 meter hingga 2 meter, pesepeda juga dianjurkan untuk tidak menoleh kebelakang atau mengobrol terlalu dekat. Goweser dalam satu rombongan juga dibatasi yakni maksimal lima orang dalam satu rombongan.
“Berbeda sepeda saat pandemi misalnya harus pakai masker, tapi biasanya kita menggunakan buff saat sepeda. Tapi misalnya saat berhenti di warung kopi harus tetap menggunakan masker, jumlah rombongan juga terbatas maksimal lima orang dalam satu rombongan, jangan lupa membawa bekal handsanitizer,” katanya.
Donny mengingatkan, bagi goweser pemula tidak perlu memaksakan diri saat bersepeda, jangan terlalu jauh harus disesuaikan dengan fisik.
Selain itu, usai gowes jangan lupa untuk langsung mengganti pakaian ketika masuk rumah, mencuci atau mengelap sepeda sebelum dimasukkan ke dalam rumah.
“Bersepeda terbilang aman, karena kan kita hanya kontak dengan sepeda kita. Kita juga pakai masker, sepatu, celana panjang. Kebersihan sepeda juga penting, habis gowes itu di lap dan di lap kering sebelum masuk ke rumah,” pesannya.
“Jangan terlalu takut untuk berolahraga, karena ini bagian untuk meningkatkan imunitas tubuh. Bersepeda itu jangan dipaksakan dan jangan adu gengsi, karena esensi bersepeda itu untuk kesehatan,” tutupnya.rill/(wa)