Erzaldi Paparkan Strategi Pemulihan Ekonomi Babel Pada Era New Normal

PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menyampaikan startegi pemulihan ekonomi Bangka Belitung di masa dan pasca pandemi Covid-19 pada kegiatan Seminar Nasional & Call For Paper bertajuk “The New Normal Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Strategi” yang diselenggarakan secara virtual oleh Universitas Bangka Belitung, Selasa (13/10/2020).

Dalam paparannya Erzaldi mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai dampak perekonomian di Bangka Belitung

“Untuk itu pemerintah berupaya menyiapkan skema dan melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi Babel yang terus menurun mulai dari triwulan I di tahun 2020 ini. Bahkan, pada triwulan ke II tahun ini, pertumbuhan ekonomi di Babel berkontraksi diangka 4,98% setelah pada triwulan I masih dapat tumbuh sebesar 1,35%,” ungkapnya.

Menurutnya ada beberapa hal yang sudah dilakukan oleh Pemprov Babel untuk menjaga kondisi perekonomian di Bangka Belitung agar tidak semakin terpuruk. Apalagi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat penularan Covid-19 yang cukup rendah serta tingkat kesembuhan yang tinggi.

“Tetapi kami minta masyarakat tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan karena kondisi tersebut tentu sangat mendukung untuk pemulihan ekonomi di Babel,” ujarnya.

Erzaldi menjelaskan bahwa dampak Covid-19 memberikan tekanan pada perekonomian dari sisi permintaan maupun penawaran. Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya konsumsi masyarakat dan pemerintah namun, ekspor Babel masih bertumbuh mengingat permintaan ekspor masih tinggi.

Untuk itu, pemda bersinergi dengan pemerintah pusat terus berkolaborasi mengembalikan dan menstabilkan perekonomian di Babel pascapandemi dengan pertumbuhan ekonomi ke angka 3-4 persen. Ada beberapa langkah yang saat ini dilakukan oleh Pemprov Babel.

“Yang pertama sebagai daerah pariwisata, sejak ditetapkannya new normal maka pada bulan Juli yang lalu, kita mulai membuka sektor pariwisata dengan ketentuan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu untuk mendorong daya beli masyarakat, pemerintah juga mendorong dan membuka tempat-tempat wisata baru dengan konsep pemberdayaan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Sedangkan di sektor pertanian, perternakan, tanaman pangan, holtikultura, dan perikanan, Pemprov. Babel mendorong sistem pertanian melalui pola mandiri dan berbasis koorporasi dengan penanaman padi seluas 30.000 Ha.

“Selain itu kita juga memfasilitasi pelaku usaha melakukan budidaya udang vaname untuk memenuhi permintaan ekspor. Di sektor perternakan kita juga mendorong peternakan, pertanian, dan perikanan untuk menggunakan program KUR. Selain kita juga terus mendorong produktivitas usaha perkebunan seperti durian, porang, dan nanas yang saat ini sudah mulai dilirik oleh beberapa offtaker,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Erzaldi juga menekankan pentingnya mendorong sektor UMKM yang saat ini ikut terpuruk akibat pendemi Covid 19. Pemprov Babel juga menggelontorkan dana 1 miliar untuk penguatan branding produk serta fasilitasi perdagangan produk UMKM melalui e-comerece nasional maupun internasional

Untuk sektor industri dan ekspor-impor, Pemprov Babel juga terus mendorong dan memfasilitasi investasi industri pengolahan dan pemurnian di Kawasan Industri Sadai.

“Kita sudah melakukan kerja sama dengan beberapa investor asing untuk membangun industri hilirisasi timah, glass (kaca), revenery untuk B100, dan cold storage untuk udang vaname di Kawasan Industri Sadai,” tuturnya.

Dalam seminar tersebut, Erzaldi mengatakan bahwa pemda terus bersinergi dan mendorong pelaksanaan program-program pemerintah pusat dalam menyalurkan stimulus dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Strategi keempat yakni di sektor sosial dan kemasyarakatan melalui dukungan dan mendorong kelancaran program pemerintah pusat untuk penyaluran stimulus fiskal untuk masyarakat yang terdampak Covid-19,” pungkasnya.

Kegiatan seminar dibuka oleh Rektor UBB, Dr. Ibrahim dan menghadirkan narasumber yakni Gubernur Erzaldi Rosman, Bupati Belitung, Prof. Dr. Saadiah Mohamad dari Universitas Teknologi MARA Malaysia, Anggito Abimayu dari Universitas UGM, Teguh Dartanto dari UI, M.Rizky dari PT Timah Tbk, Prof.Dr.Abdul Halim dari UGM, serta Bappeda Kabupaten Bangka.rill/(wa)