Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Penertiban tambang ilegal mining di wilayah Laut Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bangka Belitung diapresiasi oleh Forum Tambang Rakyat Bersatu Bangka Selatan.
Hanya saja, pihak kepolisian ada sedikit lamban melakukan penertiban, karena sebelumnya sudah diinformasikan lebih dulu kalau ada rencana PIP ilegal akan masuk ke laut Toboali.
“Sangat setuju, tapi sedikit terlambat karena bulan September lalu sudah kita beri informasi tentang rencana PIP ilegal masuk ke wilayah laut Basel, tapi tidak begitu cepat respon untuk mencegah itu sehingga semakin banyak PIP ilegal yang datang,” kata ketua Forum Tambang Rakyat Bersatu Matoridi, Rabu (7/10) malam.
Setelah terjadi demo di Pangkalpinang, lanjut dia baru ada tindakan dari kepolisian untuk melakukan penertiban tambang ilegal di laut Toboali. “Setelah kawan kawan nelayan demo, baru ada penertiban tambang ilegal di laut Toboali,” terangnya.
Untuk itu, ia berharap apa yang disampaikan dengan legalitas yang berkaitan keberadaan PIP ilegal yang dapat meresahkan masyarakat untuk segera direspon cepat.
“Jika ada informasi dini terkait keberadaan aktifitas PIP ilegal, mohon direspon oleh pihak institusi, kalau lamban akan menimbulkan inkondusifitas dan merusak tatanan yang legal yang telah dibina oleh PT Timah selama ini, serta berdampak mengganggu Kamtibmas jelang Pilkada ini,” harapnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta perusahaan plat merah untuk lebih tegas dan proaktif dalam mengatasi PIP ilegal yang menambang di IUP PT Timah, karena itu hak mereka.
“PT Timah harus tegas, lebih proaktif dan harus berani, ada institusi kepolisian bertugas membackup keamanan. Berikan pelajaran bagi yang ilegal hingga mereka tidak terus terusan merusak sistem pertambangan yang ada di IUP PT Timah,” tandasnya. (Pra)