BANGKA BARAT, LASPELA– Beroperasinya PT Berkah Angkasa Perkasa (BAP) di Desa Bakit Kecamatan Parittiga dalam bidang usaha Tambak Udang yang telah beroperasi selama lebih kurang 2 tahun kini menuai masalah. Masalah yang paling dirasakan masyarakat adalah soal limbah pembuangan yang mengganggu penciuman warga oleh bau busuk limbah dan gangguan fasilitas umum warga disekitar wilayah perusahaan seperti akses jalan.
Hal tersebut diungkapkan Pj Kades Bakit, Rusli kepada Media Laspela di Desa Bakit, Sabtu ( 3/10/2020) sore.
” Masalah limbah sekitar 4 bulan yang lalu sudah kita sampaikan langsung dengan mendatangi tempat bu Sheli (Pemilik PT BAP), kita sampaikan keluhan masyarakat terkait bau limbah tersebut, jadi solusinya waktu itu didata masyarakat yang terdampak, kita juga sampaikan hasil pertemuan nelayan karena PT BAP nembok dinding pagar untuk jalan lalu lalang nelayan, dia berjanji memberikan kompensasi alat tangkap, tapi sampai sekarang semua aspirasi tadi tidak dipenuhi,” ujar Rusli.
Disamping itu, dikatakannya juga bahwa PT BAP mengganggu aktivitas umum seperti sarana sekolah dan kantor desa.
” Lokasinya (PT BAP) di pinggir rumah warga, dan berjarak 200 meter dari sekolah, sangat berdampak bau dan terlebih seandainya mati lampu, suara genset yang dihidupkan mengganggu anak-anak belajar, juga di kantor desa yang berjarak 300 meter. Intinya, mengganggu sarana umum, sekolah terpadu, SD dan SMP, di samping TPA dan PAUD,” jelasnya.
Karena tidak juga mendapatkan respon positif dari pemilik PT BAP,
Rusli berniat melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Dikpora serta instansi yang berwenang.
” Sikap desa, kita mau melapor bersama komite sekolah ke dinas dikpora serta pihak terkait mengenai masalah bau limbah tersebut,” pungkasnya. (is)