Kadinkes : Perlu Strategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku Guna Menurunkan Prevalensi Stunting

SUNGAILIAT, LASPELA — Guna menurunkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Bangka, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka menggelar orientasi komunikasi antar pribadi dalam strategi perubahan perilaku bagi petugas kesehatan.

Sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari pengelola program promosi kesehatan (Promkes), gizi, Kesehatan lingkungan dan bidan koordinator seluruh Puskesmas se-kabupaten Bangka ikut dalam kegiatan tersebut.

Bertempat di Hotel Novilla, Sungailiat, kegiatan ini akan dilaksanakan selama enam hari kedepan, dimulai tanggal 14 hingga 19 September 2020 yang akan dibagi menjadi dua angkatan.

Wakil Bupati Bangka, Syahbudin menyampaikan prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Bangka berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2013 yakni sebesar 32,27 persen.

Untuk itu, perlu upaya keras yang didukung oleh semua sektor dalam penurunan prevalensi stunting yang menitik beratkan pada penanganan, baik penyebab langsung maupun penyebab tidak langsung.

“Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang terpadu, yang mencakup intervensi gizi sfesifik dan gizi sensitif. Intervensi yang terpadu untuk menyasar prioritas yang merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak serta pencegahan stunting,” terang Syahbudin.

Selain itu, konsumsi makanan dan status infeksi juga menjadi penyebab terjangkitnya penyakit stunting. Sedangkan penyebab tidak langsung penyakit ini meliputi, ketersediaan makanan dan pola konsumsi, pola asuh, kebersihan sanitasi dan pelayanan kesehatan.

Sementara, kepala Dinas Kesehatan Bangka dr Then Suyanti sekaligus ketua panitia mengatakan, orientasi komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi digelar dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam merubah perilaku dan kesadaran masyarakat serta perilaku kunci yang berpengaruh pada resiko stunting.

“Untuk itu diperlukan strategi nasional komuniasi perubahan perilaku yang terpadu agar terjadi pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan untuk mendukung komunikasi perubahan perilaku sebagai salah satu upaya dalam pencegahan stunting,” ujar Then.

Kegiatan ini juga dilaksanakan secara zoom meeting bersama tiga orang narasumber dari Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan, Kemenkes RI, dan ditayangkan live streaming melalui akun YouTube. (mah)