PANGKALPINANG, LASPELA – PT. Timah, Tbk terus berkomitmen untuk melakukan reklamasi terhadap lahan eks tambang. Tidak hanya melakukan revegetasi atau penanaman, melainkan juga melakukan reklamasi dalam bentuk lainnya yang dapat memberikan nilai tambah.
Seperti lahan reklamasi di Selinsing, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang bertahap dirubah oleh PT Timah menjadi agrowisata.
Kabid Komunikasi Perusahaan, Anggi Siahaan menyebutkan, berdasarkan regulasi, maka perusahaan tambang dapat melakukan reklamasi dalam bentuk lainnya dengan mengusulkan rencana reklamasinya ke Kementerian terkait untuk mendapat persetujuan.
Ia menjelaskan, jika pada reklamasi revegatasi upaya yang dilakukan dengan menanam tanaman kayu fast growing seperti seperti sengon, cemara laut, akasia dan lainnya.
“Luas lahan di areal eks tambang Selinsing ini sekitar 19 hektare, mulai dilaksanakan pekerjaan sejak tahun 2018, kita namai kampong reklamasi Selinsing,” ujar Anggi, Kamis (10/9/2020).
Ia menyebutkan, sejalan dengan Kampong reklamasi Air Jangkang di Bangka, Kampong reklamasi Selinsing ini juga akan dijadikan lokasi perkebunan, sekaligus bisa menjadi tempat wisata di negeri laskar pelangi.
“Proses reklamasi ini masih terus berlanjut setiap zonanya, saat ini bertahap dibangun beberapa sarana prasarana,” imbuhnya.
PT. Timah, lanjut Anggi menggandeng Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mitra Jaga Selinsing untuk mengelola lahan ini, dimana tahap awal yang sudah dikerjakan yakni pembibitan, pembangunan beberapa spot foto, dan kawasan peternakan.
“Disana juga akan ada bumi perkemahan, tapi saat ini baru bangunan api unggun nya, untuk zona wisata air baru tambatan perahu dengan dermaga, serta ada juga fishing villa dan gazebo, ” urainya.
Di Selinsing juga akan memanfaatan kolong bekas tambang timah untuk budidaya ikan air tawar dengan sistem kerambah jaring apung, tanaman fast growing , tanaman lokal, tanaman hortikultura serta berbagai spot wisata lainnya.
Kepala Unit Pertanian Peternakan Bumdes Mitra Jaya Selinsing, Fery Surya mengaku, sejak kerjasama tiga tahun terakhir dengan PT Timah, dalam mengelola lahan eks tambang, pihaknya sangat terbantu terutama masyarakat setempat memiliki tambahan penghasilan.
“Sekarang yang kami kerjakan pembibitan jambu mete dan sawit serta ternak sapi. Sebelumnya, di lahan eks tambang itu kami juga sudah panen cabe rawit dan cabe keriting,” ungkapnya.
Untuk pembibitan, ia melibatkan warga sekitar, yang otomatis membantu perekonomian anggota BUMDes, misalnya untuk pengisian tanah ke polybag, dan penanaman jambu mete dan cemara laut yang telah dilakukan di Selinsing.
“Kami merasa sangat terbantu dengan kemitraan ini, warga mendapat penghasilan tambahan, dan lahan yang tadinya tidak dimanfaatkan bisa dimanfaatkan dan bernilai tambah, ” ujarnya.
Fery menambahkan, di lokasi lahan eks tambang itu juga akan dibangun spot-spot wisata, tidak saja dari PT Timah tetapi juga dibangun oleh desa dengan Bumdes.
“PT Timah juga akan membangun tempat wisata, yang lokasinya akan terintegrasi dengan sport center yang sedang kami bangun, kalau nanti selesai, baru ini dibuka untuk umum, sekarang fasilitasnya dalam persiapan sekitar 70 persen, ” tambah Fery.
Ia berharap, lahan yang sekarang menjadi produktif dan memiliki nilai tambah ini, bisa menjadi alternatif wisata di Selingsing, serta meningkatkan ekonomi masyarakat.rill/(wa)