Besarnya Potensi Ketahanan Pangan, Jadi Alasan Mentan RI Kembali Kunjungi Babel


Oleh: Nopranda Putra

PULAUBESAR, LASPELA – Besarnya potensi ketahanan pangan beras di Bangka Belitung membuat Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo kembali mengunjungi Bangka Belitung.

Kunjungan kali kedua ini, Mentan melakukan tanam padi perdana di area sawah seluas 1.200 hektar di desa Batu Betumpang, kecamatan Pulau Besar, kabupaten Bangka Selatan (Basel), provinsi Bangka Belitung (Babel), Selasa (25/8) yang juga didampingi Gubernur Babel, Erzaldi Rosman, Bupati Basel Dr Ir H Justiar Noer dan unsur Forkompinda Babel serta Basel.

Pengelolaan lahan persawahan mengusung konsep food estate dengan memanfaatkan pengelolaan lahan menggunakan peralatan pertanian moderen seperti hand traktor, traktor roda empat, dan rice transplanter.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian adalah ujung tombak penyangga pangan nasional. Pasalnya, di masa sulit saat ini ekonomi dunia termasuk Indonesia melemah. Inilah krisis ekonomi yang paling dalam, Indonesia sendiri saat ini berada pada -5,2 persen.

“Satu satunya yang tidak kena masalah adalah pertanian. Negara di Eropa, Jepang, Jerman kembali mengolah pertaniannya. Karena pertanian tidak mengenal krisis. Produksi pertanian harus terus berjalan untuk menjaga stabilitas bahan pangan di Indonesia,” kata Mentan.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan pertanian merupakan nadi bagi dunia karena tidak ada yang tidak butuh makan. Bertani bisa dilakukan oleh siapa saja. “siapapun bisa bertani dengan memanfaatkan lahan di sekitar tempat tinggalnya,” ujarnya. (Pra)