Meski Tak Dapat Honor, Pelatih Paskibaraka Ini Bahagia Lihat Penampilan Anak Didiknya

KOBA, LASPELA– Ketua tim pelatih Paskibraka Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Pelda Zulfikar, menceritakan suka duka saat ia bersama 14 orang pelatih lainnya yang tergabung kedalam Tim Pelatih Paskibraka Bateng 2020, dari mulai kerelaan mereka melatih kendati tidak semua dari mereka mendapat honor, hingga tangis haru karena penampilan sempurna para Paskibraka walaupun semalam saat gladi terakhir masih jauh dari harapan.

Pelda Zulfikar menuturkan bahwa kendati hanya lima orang dari lima belas orang pelatih yang mendapatkan honor pelatih, semua anggota tim pelatih yang terdiri oleh 15 orang bersedia membaktikan diri untuk melatih anak-anak Paskibraka karena semangat nasionalisme.

“Kami tergabung dari unsur TNI-POLRI, ASN, Pol PP, PPI, serta Tim Medis, terdiri dari 15 orang, kami tetap memberikan sumbangsih kami yang terbaik untuk Indonesia,” kata Pelda Zulfikar, Senin (17/8/2020).

Ia menceritakan bahwa ia dan tim pelatih pada awalnya mengaku cemas karena hanya diberikan waktu 10 hari untuk melatih anak-anak agar tampil sempurna saat bertugas pada 17 Agustus 2020, padahal tahun-tahun sebelumnya mereka diberi waktu hingga tiga minggu sehingga lebih leluasa untuk membentuk dan menentukan formasi.

Dengan waktu yang singkat itu, tim pelatih harus berupaya keras melatih anak-anak untuk siap fisik dan mental dengan tetap mengedepankan protokol pencegahan COVID-19, serta menjaga stamina anak-anak agar tetap prima.

“Kami juga dibantu oleh dua tenaga medis yang selalu memantau agar kondisi anak-anak tetap prima di tengah kekuatiran akan COVID-19 ini,” ungkap Pelda Zulfikar.

Ia juga mengaku kuatir karena sepanjang masa latihan, anak-anak paskibraka yang terdiri dari sepuluh orang tidak menunjukkan kemajuan yang berarti dan masih sering membuat kesalahan hingga latihan di malam hari sebelum hari H.

Ia menuturkan bahwa tim pelatih dengan waktu yang terbatas telah melatih dengan berbagai cara, baik cara halus hingga tegas untuk membentuk para paskibraka agar tampil lebih sempurna, tetapi hal itu tetap tidak berhasil, kesalahan demi kesalahan tetap dilakukan oleh anak asuhnya, hingga akhirnya ia mempersilakan anak asuhannya menelpon orangtua mereka untuk meminta restu agar dapat tampil baik keesokan harinya.

“Tadi kami sampai menangis terharu melihat penampilan anak-anak, dengan tenang mereka bertugas, padahal semalam, kami sangat kuatir karena masih banyak membuat kesalahan, luar biasa anak-anak ini,” ucap Pelda Zulfikar.

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Juni Pancasila, terlihat menagis ketika petugas pengibar bendera dengan pembawa bakinya dengan tenang mengambil baki yang diserahkan oleh Bupati Ibnu Saleh. Ia mengaku terharu karena begitu tenangnya para paskibraka saat bertugas, padahal semalam masih jauh dari sempurna.

“Saya tak kuasa menahan tangis, anak-anak ini tampil dengan tenang, padahal semalam masih geradak geruduk, Merah Putih pun berkibar dengan gagahnya, segagah Burung Garuda yang terbang tinggi,” ucap Juni Pancasila.(jon)