KOBA, LASPELA- Kelompok Konservasi Biota Laut Besampan Kurau lakukan tranplantasi terumbu karang dan membuat bioreeftek bersama mahasiswa KKN Universitas Bangka Belitung (UBB) di Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
Ketua Kelompok Konservasi Biota Laut Besampan Kurau, Hendra, SH, Kp, M.Si, mengatakan bahwa salah satu penyebab rusaknya terumbu karang akibat terkena jangkar perahu, untuk itu menurutnya semua pihak termasuk Pemerintah Desa Kurau Timur bertanggungjawab untuk menjaganya.
“Kegiatan konservasi direncanakan selama 5 hari, dan dilaksanakan di perairan Pulau Ketawai, Desa Kurau Timur,” kata Hendra, Selasa (11/8/2020).
Hendra mengungkapkan bahwa perairan Desa Kurau Timur memiliki potensi terumbu karang yang sangat bagus sehingga perlu dijaga, dan menurutnya peran masyarakat luas terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk menjaga serta mengangkat potensi pariwisata khususnya wisata bahari di Desa Kurau Timur.
“Harus dijaga supaya keberlangsungan terumbu karang tetap terjaga dengan baik,” pinta Hendra.
Kepala Desa Kurau Timur, Jasila, mengatakan bahwa ia selaku kepala desa selalu mendukung serta mengapresiasi inisiatif Kelompok Konservasi Biota Laut Kurau dalam pelestarian lingkungan dengan melakukan transplantasi terumbu karang di Perairan Pulau Ketawai.
“Warga yang berada di pesisir pantai serta para kelompok nelayan harus berperan aktif menjaga lingkungan melalui edukasi untuk tidak merusak karang dan lainnya agar menjaga biota laut tetap lestari,” ujar Jasila.
Sebelum dilakukan penurunan terumbu karang buatan (artifisial Reef) di area konservasi di Peraian Pulau Ketawai, telah dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Desa Kurau Timur dengan Fakultas pertanian, Perikanan, dan Biologi, UBB. Selain itu juga dilakukan penyuluhan tentang terumbu karang dan pelatihan artifisial reef kepada para kelompok dan mahasiswa KKN.(jon)
