PANGKALPINANG, LASPELA– 10 orang yang disebut pihak SMPN1 kota Pangkalpinang yang memiliki inisiatif untuk memungut sumbangan uang bangku, meja dan buku kini bersuara.
Rosdiana salah satu 10 orang yang ditunjuk sebagai salah satu koordinator perwakilan calon murid kelas 7 SMPN 1 dari 112 calon siswa jalur akomodasi mengatakan mereka ikhlas menyumbangkan bangku, meja dan buku.
Menurutnya, tidak ada yang salah dalam kegiatan ini, karena memang adanya kesepakatan dengan wali murid lainnya.
“Kami ikhlas menyumbangkan untuk sekolah. Jadi gak perlu dibesar-besarkan masalah ini,” kata Rosdiana, Kamis (6/8/2020).
Dari 112 calon siswa, kata Rosdiana hanya terdapat 80 wali murid saja yang setuju dan menyumbang. Sehingga mereka hanya mengadakan meja dan kursi untuk 80 murid saja. Untuk harga 1 kursi dan meja itu seharga Rp 1.600.000
“Jadi yang kita sumbang hanya 80 kursi dan meja, nanti kita serahkan melalui komite,” ungkap Rosdiana.
Dalam aturannya meski diperbolehkan meminta sumbangan kepada warga sekolah, namun hanya bersifat sukarela. Bila sudah menetapkan nilai atas sumbangan maka berubah makna menjadi pungutan.
Sebelumnya, diberitakan SMP1 diduga memungut uang PPDB melalui kedok uang bangku, meja dan buku.
Dugaan ini diperkuat dengan Percakapan dari whatsap grup (wag) Bina Lingkungan yang merupakan grup para wali murid di SMP Negeri 1 kota Pangkalpinang.
Wag yang kini sudah beredar luas di masyarakat berisi percakapan mengarah kepada adanya dugaan pungutan iuran dalam masa pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020-2021.
Padahal sebelumnya, Dinas Pendidikan kota Pangkalpinang sudah menegaskan untuk PPDB tahun ini tidal boleh adanya pungutan dalam bentuk apapun.
Berikut beberapa petikan percakapan wag Bina Lingkungan SMP 1 yang kini sudah beredar luas
Maaf bu belum ada kabar ya buat anak-anak kita”
” iya bu belum ada juga grup paguyubannya.
Padahal kita sudah membayar semua kan” balas anggota grup lainnya.
” jadi uang kemarin sudah setor semua kan.
Jadi yang beli meja kursi sekolah apa siapa ya?” timpal anggota lainnya.
iya bu masalah uang kita sudah setor semua. Jadi gak ada masalah lagi”
Saat dikonfirmasi, pihak SMPN 1 kota Pangkalpinang membantah adanya pungutan dalam PPDB tahun ini.
Menurut Ristina, kepala SMPN1 kota Pangkalpinang, dirinya menegaskan tak tahu menahu soal pungutan tersebut. Dia juga menandaskan tidak mau ikut dalam grup tersebut.
“Jadi kami pihak sekokah tidak ada yang meminta iuran, termasuk komitenya. Jadi kami tidak tahu menahu soal pungutan tersebut,” bantah Ristina.(you)