Menteri Pertanian Sebut Basel Kaya dengan Alam, Hadirkan Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern


Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Kunjungan kerja Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ke Provinsi Bangka Belitung dalam rangka menghadiri panen raya di area persawahan desa Rias, kecamatan Toboali, kabupaten Bangka Selatan, Jumat (7/8).

Dalam sambutannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam masa pendemi covid-19, keadaan ekonomi sekarang tidak biasa, seluruh perekonomian negara mundur. Tapi, lanjut dia di negara besar Indonesia pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian tumbuh 16,4 persen.

“Catatan yang ada sekarang, di Indonesia ini insha Allah pertumbuhan ekonomi bidang pertanian merangkak naik ke angka 16,4 persen. Menaikan keamanan dari perekonomian, naikan perekonomian dari pertanian,” katanya.

Disebutkan dia, Bangsa Indonesia merupakan negara yang kaya akan kelimpahan sumber daya alamnya, termasuk yang ada di Provinsi Bangka Belitung, khususnya di kabupaten Bangka Selatan.

“kita negara kaya dengan alam, yang ada di Provinsi Bangka Belitung, terkhusus di Kabupaten Bangka Selatan ini. Ini alam yang baik, menghadirkan pertanian yang maju dan mandiri dan modern,” sebut Mentan.

Dalam kalkulasinya, ungkap Mentan hitung keuntungan per hektar bisa capai Rp 10 juta sebulannya. “Kalau kita rancang dengan baik dan tertata tidak akan ada lagi beras yang harganya 11 ribu dan 12 ribu, bisa 30 ribu perkilonya,” ungkapnya.

Menurut dia, ada 4 inisiasi yang dapat menjadi pertanian di Indonesia maju dan berkembang yakni lahan harus clear, tidakdk ada sengketa. Mengatur debit air irigasi sangat penting yakni ada pompa air untuk keluar masuk dan ditata dimana letak sekunder dan primernya sehingga termanfaat bagi masyarakat petani.

“Mekanisme teknologi lebih tinggi sehingga menunjang hasil produksivitas padi lebih baik dan banyak, contoh sederhana adanya alat mesin pertanian (alsintan) untuk panen padi. Dan terakhir, Sumber daya petani harus mumpuni dalam mengelola teknologi pertanian yang modern itu sehingga pengoperasian alat canggih pertanian tidak gaptek lagi,” ujarnya.

Gubernur Babel, Erzaldi Rosman menambahkan lokasi area persawahan di desa Rias saat ini sudah memulai menanam untuk ketiga kali dan pertama disini menanam 3 kali dalam setahun.

“Lumbung pangan provinsi Babel, terus berporses dan belajar juga disertai praktek dan sekarang kemampuan petani kita telah mningkat dalam mengolah lahan pertanian, apalagi dibantu adanya alsinta untuk memudahkan panen,” tukas Erzaldi.

Selain itu, ketersedian dan menambah pupuk subsidi yang insha Allah disetujui oleh pemerintah pada rapat vidcon dengan Wakil Presiden di kantor Bupati Basel.

Diutarakan dia, defisit kebutuhan beras untuk masyarakat Babel saja saat ini masih kurang capai 30 persen dan masih kirim dari luar daerah Babel. “Kebutuhan untuk kita sendiri kurang dan masih kirim dari luar dan angka 30 persen dan skrg ini menjadi kebijakan beliau,” tuturnya.

Sehingga, apa yang diinginkan untuk surplus pangan akan dijawab oleh Mentan, karena telah pernah menjabat sebagai Lurah, Camat, Bupati, Wagub dan Gubernur. “Dengan pengalaman itu, pak Mentan sudah paham apa yang diinginkan dan diharapkan para petani dalam dunia pertanian,” pungkasnya.

Sementara Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer menyebutkan irigasi persawahan di desa Rias, kecamatan Toboali, kabupaten Bangka Selatan yang keruh diakibatkan adanya aktivitas TI yang berada di hulu sungai atau bendungan.

“Kita akan rapikan sistem itu (TI), karena air kotor adanya aktivitas TI di hulu sana, itu jadi penyebab tingkat keasaman tanah tinggi,” ujarnya Justiar.

Dikatakan dia, persawahan di desa Rias jadi andalan Bangka Selatan sebelum terbentuk Provinsi Bangka Belitung dan setelah terbentuk provinsi, saat ini menjadi andalan provinsi jadi lumbung padi di Babel.

“Ini bukan terakhir kedatangan Menteri Pertanian dan pak Menteri janji untuk membuat daerah kita jadi prioritasnya lumbung padi Babel dan tidak menutup kemungkinan secara nasional dan semoga kehadiran menteri dapat membawa aspirasi para petani,” kata Justiar.

Kunjungan Menteri Pertanian juga dihadiri Gubernur Babel, Bupati Basel, Kapolda, Danrem Gaya, Danlanal, Para Dirjen Kementan, Kapolres, unsur Fokopimda Provinsi Babel dan Basel serta para petani.(Pra)