PEMALI, LASPELA — Mahasiswa KKN PPM Ristek UBB Desa Karya Makmur memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Hal tersebut merupakan salah satu program kerja dari divisi kompos yang di ketuai oleh Ferdi Ferdiansyah, dengan fokus utamanya adalah pemanfaatan limbah sampah yang ada di sekitar Desa Karya Makmur agar memiliki nilai jual.
Sebelum dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah-sampah dari warga setempat terlebih dahulu dikirim ke Bank Sampah yang ada di samping Kantor Desa.
Setelah itu, para mahasiswa langsung memilah sampah organik dan sampah lainnya yang dapat didaur ulang.
Ferdi Ferdiansyah selaku ketua divisi mengatakan bahwa hampir dari semua program kerja yang akan dilaksanakan yakni memanfaatkan limbah dari masyarakat desa karya makmur.
“Sebelumnya kita sudah melakukan survei tempat ternyata ada bak Kompos dan mesin pencacah yang sudah lama tidak digunakan lagi sehingga kita dari divisi kompos menyusun program agar produksi pupuk kompos Desa Karya Makmur berjalan kembali,” tutur Ferdi.
Selain itu, Ferdi juga mengatakan bahwa di Desa Karya Makmur ada Program Bank sampah dimana dari program tersebut warga setempat dapat menjual sampah yang bisa di daur ulang seperti kardus, botol bekas, besi dan lainnya ke pengurus bank sampah yang ada di Desa Karya Makmur.
Dikatakan Ferdi, setelah selesai di produksi, nantinya pupuk kompos tersebut akan di bagikan ke kelompok tani dan warga setempat agar bisa di manfaatkan untuk bercocok tanam.
Sementara, Canti Yohana yang merupakan anggota divisi Kompos menyatakan bahwa produksi pupuk kompos ini sudah berjalan terhitung dari tanggal 16 juli 2020.
“Untuk produksi pupuk kompos kita udah mulai dari tangga 16 Juli untuk saat ini kita hanya menunggu proses fermentasi dari pupuk komposnya” tutur Canti.
Untuk itu pihaknya berharap agar semua program kerja yang sudah di rencanakan dapat berjalan dengan sukses dan semuanya terlaksana khususnya untuk pupuk kompos yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses fermentasi. (mah)