SENGIR, LASPELA – Ketua Dekranasda Provinsi kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Sengir untuk menyerahkan mold atau cetakan kopiah kepada para pengarjin kopiah resam sehingga tercipta ukuran baku sesuai pasaran.
Pemberian cetakan kopiah kepada Desa Sengir ini merupakan yang pertama diberikan secara langsung, agar para pembeli lebih mudah mendapatkan barang yang pas dengan ukuran yang diinginkan.
“Kami berterima kasih atas pemberian cetakan ini. Selama ini kita bikin mold sendiri yang namanya kelebut, terbuat dari kayu keras dari batang cempedak dengan ukuran yang tidak baku. Adanya cetakan ini akan mempermudah pemesan mendapatkan ukuran yang pas,” ungkap Kepala Desa Sengir Ibrohim.
Hasil kerajinan kopiah resam ini dikagumi oleh Ibu Melati Erzaldi, hingga akhirnya membeli satu buah kopiah resam sebagai buah tangan. Atas apresiasi hasil pengrajin resam tersebut, Ibu Melati Erzaldi mengenakan kopiah resam sambil bercerita mengenai keunikan kopiah resam yang menjadi ciri khas dan ikon dari Bangka Belitung.
“Saya memakai kopiah resam ini, kopiah ini sebenarnya dikenakan oleh bapak-bapak. Tapi bagi saya, kopiah resam ini unik dengan desain halus dan menarik, jadi saya coba. Kopiah resam ini dibuat dari pohon resam yang tingkat kesulitannya cukup tinggi, dan menjadi khasnya Bangka Belitung,” ujarnya.
Melati meminta para pengrajin kopiah resam untuk selalu meningkatkan kualitas dan berinovasi dengan kerajinan resam, dengan tidak hanya berbentuk kopiah atau songkok, tapi juga berbentuk topi yang cantik dan menarik.
Dalam kesempatan tersebut, Melati memberi tantangan kepada para pengrajin resam di Desa Sengir untuk dapat membuat topi pembina pramuka yang berasal dari resam dan berencana akan selalu mengenakan topi yang terbuat dari resam tersebut di setiap kegiatan nasional yang dihadiri saat menjadi kakwarda. Ini akan menjadi ajang promosi yang bagus untuk memperkenalkan kerajinan resam ke tingkat nasional.rill/(wa)