Capaian Kinerja Semester I, Kajari Basel: Kasus Narkoba Paling Menonjol


Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Capaian kinerja Kejari Basel dari berbagai seksi periode bulan Januari-Juli tahun 2020 dirilis bertepatan dengan momentum peringatan HBA ke-60 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke-20, Rabu (22/7) siang.

Konferensi pers yang digelar di aula atas kejari dipimpin langsung oleh Kajari Basel Mayasari didampingi oleh Kasi Intelijen Dodi Purba, Kasi Pidum Denny, Kasi Pidsus Mgs Rudy Apriansyah dan beberapa kasi lainnya.

“Pertama pada bidang datun, untuk kinerja yang sudah berjalan, gakkum dan tindakan hukum lain nihil. Bantuan hukum ada 2 di bulan Februari dan Maret. Pertimbangan hukum ada di bulan April dan Juli,” kata Mayasari.

Pada pelayanan hukum dari Januari-Juli 2 kegiatan, MoU di bulan Februari 2 kegiatan dan PKS hanya di bulan Februari dan sejumlah kegiatan lainnya. Untuk kegiatan gakkum lebih banyak pada pelayanan hukum saja.

“Dan untuk kinerja bidang barang bukti dan barang rampasan periode Januari sampai Juli 2020. Pemusnahan barang bukti narkotika dan obat-obatan terlarang ada 24 perkara, 27,2326 gram sabu dan 384 butir tramadol,” ujarnya.

Lalu pemusnahan barang bukti senjata api dan senjata tajam ada 16 perkara. Terdiri dari 1 buah senjata api dan 15 buah senjata tajam. Untuk pengembalian barang bukti di rumah sendiri (Lasehati) ada 14 dan 38 di kantor kejari.

“Pada bidang pembinaan realisasi PNBP per 30 Juni 2020 terealisasi Rp71.525.332. Kemudian bidang intelijen Januari sampai Juli 2020 kami awali dengan program jaksa masuk sekolah sudah melakukan kegiatan di 5 sekolah,” katanya.

Selanjutnya 4 pengamanan pembangunan strategis (PPS). Pengawasan aliran kepercayaan masyarakat (pakem) berupa rapat koordinasi di kejari terkait dengan adanya ajaran menyimpang di Desa Nyelanding.

“Lalu tiga orang pada kegiatan pos PPH dan PPM dan penerangan hukum, rencana akan dilaksanakan di Agustus 2020 karena terkendala pandemi Covid-19. Kalau dari pidum, Januari sampai Juli jumlah SPDP masuk 93 perkara,” katanya.

Lalu jumlah perkara tahap II 79 perkara dan jumlah putus 77 perkara. Sementara untuk perkara yang menonjol narkotika dengan jumlah 26 perkara. Untuk sidang online sudah dilakulan 155 kali persidangan hingga 20 Juli 2020.

“Jadi 155 kali sidang online itu terdiri dari 67 perkara dengan 57 perkara yang sudah inkrah. Kalau untuk PNBP tilang jumlahnya mencapai Rp40.882.000. Terkahir yaitu capaian kinerja seksi tindak pidana khusus atau pidsus,” terangnya.

Yaitu penyelidikan dugaan penyalahgunaan anggaran belanja langsung pada dinas komunikasi dan informatika tahun 2018 yang sudah selesai. Dan dugaan penyalahgunaan fisik bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Namun dinasnya tidak bisa kami sebutkan karena sedang dalam proses penyelidikan. Eksekusi ada pengembalian kerugian negara sebesar Rp160.131.729. Demikian capaian kinerja kami pada peringatan HBA hari ini,” jelasnya. (Pra)