Peringatan Hari Anak Nasional, Kasus Kekerasan Terhadap Anak Masih Terjadi di Kabupaten Bateng

KOBA, LASPELA– Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2020 menggugah keprihatinan kita dengan masih ditemukannya kasus kekerasan terhadap anak, yaitu tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian terhadap anak.

Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pun tak luput dari kasus-kasus yang melibatkan anak-anak, seperti diutarakan oleh Kabag Ops Polres Bateng, AKP Yudha Wicaksono, bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap anak selama Januari hingga Juni 2020 di Kabupaten Bateng ada satu kasus kekerasan, empat kasus pelecehan seksual, dan satu kasus aborsi.

“Kasus pelecehan seksual yang korbannya cukup banyak adalah kasus di Kecamatan Simpang Katis kemarin, sejauh ini sudah ada lima korban yang melapor,” kata AKP Yudha, Kamis (23/7/2020).

AKP Yudha mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan semester pertama di tahun 2019, jumlah kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2020 mengalami penurunan, tetapi terjadi peningkatan dalam hal jumlah korban. Berkaitan dengan perlindungan anak yang menjadi korban dalam kejahatan, ia mengatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan dinas terkait agar dilakukan pendampingan oleh psikolog dan psikiater untuk mengatasi trauma pada anak-anak tersebut.

AKP Yudha menambahkan bahwa peran serta orangtua sangatlah penting dalam mengawasi dan membatasi tingkah laku anaknya di era digital saat ini, menurutnya meskipun sang anak terlihat hanya santai di rumah saja, namun pergaulannya melalui media sosial bisa memberikan dampak yang lebih luas daripada pergaulan konvensional.

“Peranan orang tua itu sangat penting, anak-anak itu rentan karena belum stabil psikologinya, mereka suka coba-coba, rasa ingin tahu mereka besar. Apabila ini tidak dibatasi dan tidak ada peran serta orangtua, guru, dan lingkungan, pergaulannya akan sangat bebas, sehingga akan berpengaruh pada masa depan mereka nantinya,” jelas AKP Yudha.

Awak media kemudian mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuaan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bateng, dr Dede. Namun ketika awak media mengunjungi kantor DPPKBPPPA Bateng, dr Dede sedang tidak berada di kantor.(jon)