PANGKALPINANG, LASPELA – Para pegawai di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (21/7/2020) terlihat sangat sibuk.
Hal ini disebabkan, dalam sehari, pegawai DKPUS yang dipimpin langsung Kepala DKPUS Babel, Dr. Asyraf Suryadin mengikuti tiga web seminar (webinar) langsung dari Kantor DKPUS Babel, Jalan Jenderal Sudirman Pangkalpinang, atau di Gedung Ekskantor Gubernur Babel.
Webinar pertama berkenaan dengan pendataan perpustakaan tahun 2020, webinar atau bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (SPP-TIK) Layanan Perpustakaan untuk Transformasi Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2020, serta webinar sosialiasi tentang pengawasan kearsipan.
Yang kedua, webinar pendataan perpustakaan tahun 2020 yang diadakan oleh perpustakaan nasional membahas tentang kasus pendataan data perpustakaan yang terjadi di seluruh provinsi.
Webinar ketiga, berkenaan dengan pengawasan kearsipan memaparkan implementasi kebijakan pengawan kearsipan daerah tahun 2020.
Dr. Asyraf Suryadin selaku Kepala DKPUS Babel dalam sambutannya di pembukaan webinar bimtek SPP dan TIK layanan perpustakaan menjelaskan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan bagian dari program prioritas nasional, dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi guna mewujudkan Indonesia maju.
Terkait hal tersebut, harapannya adalah muncul kerja sama dan sinergi dengan berbagai stakeholder yang ada di Babel, untuk mendukung perluasan program pengembangan perpustakaan di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, dan Bangka Tengah.
Dari bimtek ini, Asyraf berharap dapat membangun kapasitas staf perpustakaan, guna melakukan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan dapat menyusun rencana atau program kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam situasi kenormalan baru.
“Saya berharap kawan-kawan kabupaten/kota bisa mengikuti bimtek ini hingga akhir, dan bisa mempertajam keinginan pusat dalam hal ini perpusnas, sehingga nanti program-programnya hingga ke desa dapat dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Untuk webinar pengawasan kearsipan, menurutnya, ini penting diikuti arsiparis serta ASN di lingkungan DKPUS Babel, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam pengawasan baik yang ada di DKPUS Babel maupun pengawasan ke DKPUS di kabupaten/kota.
Setiap tahun, pengawasan kearsipan ini, selalu dinilai. “Harapan saya tahun ini, penilaiannya akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Berikut, berkaitan dengan pendataan perpustakaan, ini pun ditegaskan sangat penting, karena ini bagian dari pusat.
“Kita harus merubah dan mengamati data-data kita yang tidak sesuai antara data yang ada di perpustakaan nasional dengan data-data yang di perpustakaan provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan sebuah harapan, data-data ini akan menjadi tolak ukur dalam pengembangan perpustakaan ke depan,” ujarnya.
Webinar pendataan perpustakaan tahun 2020 yang diadakan oleh perpustakaan nasional itu, membahas tentang kasus pendataan data perpustakaan yang terjadi di seluruh provinsi.
Babel sendiri, masuk dalam regional 1, dan terjadi beberapa kali penginputan data perpustakaan, sehingga terjadi penggandaan yang cukup signifikan.
Kepala Bidang Sumber Daya Perpustakaan DKPUS Babel, Aswari yang turut serta dalam giat itu, mengatakan solusi yang akan dilakukan oleh DKPUS Babel, adalah memperbaiki data tersebut, dan mengirimkan kembali ke perpustakaan nasional.rill/(wa)