Noviar : Feasibility Study itu Ranah Pusat

PANGKALPINANG, LASPELA– Progres pembangunan jembatan penghubung Bangka-Sumatera saat ini masih dalam proses Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan. Untuk FS ini masih menunggu keputusan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) mengingat ranah ini merupakan kewenangan mereka agar masuk dalam proyek nasional.

Kepala Dinas PU Provinsi Bangka Belitung, Noviar Ishak mengatakan pihaknya hanya menyiapkan dan mengantarkan pra FS.

“Tahun 2019 kemarin kita hanya menyiapkan pra FS saja. Inikan sudah. Tinggal menunggu hasil FS dari pusat gimana. Saya rasa FS ini baru selesai di tahun depan,” kata Noviar kepada Laspela.com, Selasa (21/7/2020).

Noviar menjelaskan, dalam menyiapkan pra FS tersebut pihaknya dibantu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baik di Bangka Belitung maupun Kabupaten Provinsi Sumatera Selatan.

“Bahkan kami sudah mengantarkannya itu (pra FS) sama-sama ke pusat,” tukasnya.

Mengenai lokasi pembangunan jembatan penghubung dalam berkas pra FS menyebutkan ada 3 alternatif titik lokasi, pertama di Desa Sebagin Bangka Selatan, di Desa Tanjung Pura Bangka Tengah dan di Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Noviar menjelaskan lokasi yang paling pendek ialah di Desa Sebagin dengan jarak 13 kilometer. Sedangkan untuk di Muntok sedikit lebih jauh sekitar 20 kilometer.

“Namun kita menginginkan akses jembatan ini terhubung dengan jalan tol Sumatera, sehingga memberikan efek ekonomi bagi Babel,” harap Noviar.

Menurut Noviar, untuk daerah yang benar-benar siap dalam progres pembangunan adalah di daerah Kabupaten Bangka Selatan. Dukungan yang paling kentara adalah adanya kepastian Pemkab untuk membebaskan lahan yang berada disana.

Lebih lanjut, Noviar berharap kegiatan pra FS yang sudah menelan biaya hampir 1 miliar lebih ini mendapat respon positif dari pemerintah pusat dengan memasukkannya dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) seperti yang sudah diberikan kepada program jalan Trans Bangka, Trans Belitung dan Jembatan Nibung.(you)