JAKARTA, LASPELA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menekankan agar kepala daerah atau gubernur seluruh Indonesia untuk tidak menghambat laju ekspor di wilayah masing-masing.
“Presiden meminta seluruh gubernur agar jangan ada upaya-upaya dari pemerintah di daerah untuk menghambat ekspor. Malah kalau bisa, istilahnya kita sediakan karpet merah. Itu dari hasil rapat kita,” ungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, usai mengikuti rapat percepatan penyerapan APBD tahun 2020 di Istana Kepresidenan Bobor, Rabu (15/7/2020).
Yang dihadiri seluruh Gubernur se-Indonesia, menko perekonomian, menteri sekretaris negara, sekretaris kabinet, menteri dalam negeri, menteri keuangan, ketua KPK, jaksa agung, kapolda, dan kepala BPKP.
Pada rapat tersebut, Presiden RI menekankan agar kepala daerah dapat melaksanakan manajemen krisis dalam menjalankan roda pemerintahan di era pandemi ini.
Semua kepala daerah harus luwes dan pandai mengendalikan roda pembangunan agar kita tidak terjerumus terlalu jauh.
Khusus untuk ekspor, Presiden Joko Widodo meminta untuk dibuka selebar-lebarnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri sejak pandemi melanda telah beberapa kali membuka hal tersebut.
Seperti ekspor lidi nipah ke Nepal, kemudian penjajakan kerja sama ekspor dengan Jepang. Yang terbaru ini, pemprov menangkap peluang untuk mengekspor cangkang sawit ke luar negeri.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Babel bersama beberapa pihak swasta melihat peluang ini dan, akan ada sekitar 10.000 metrik ton cangkang sawit segera diekspor ke Jepang.
“Kepala dinas, Sunardi melaporkan kepada saya, ini merupakan ekspor perdana cangkang sawit ke Jepang. Saat ini perusahaan terkait sedang mengurus kelengkapan administrasi dan registrasi dalam upaya melancarkan proses ekspor nantinya,” ungkap Erzaldi.
“Tentunya ini sejalan dengan penekanan Presiden Joko Widodo tentang membuka ekspor dan sekaligus tentu menambah nilai perekonomian di Provinsi Babel,” tutupnya.rill/(wa)