Pelajar SMP dan SMA Akan Mulai Belajar Tatap Muka di Sekolah

BANGKA BARAT, LASPELA– Kabupaten Bangka Barat telah selesai melaksanakan PPDP (Penerimaan Peserta Didik Baru) dan proses belajar tatap muka akan segera dimulai, walaupun baru tingkat SLTP dan SMA.

Hal tersebut diungkapkan Rukiman selaku Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bangka Barat di gedung Sekretariat Daerah Bangka Barat, Kamis (9/7/2020)

” Tanggal 13 ini nanti rencananya, karena zonanya hijau, jadi yang baru masuk itu SLTP, SMA masuk juga, tapi, SMA bukan kewenangan saya, namun provinsi, nanti disini ada cabdinnya. Yang jelas SMP insya Allah tanggal 13 masuk, pembelajaran tatap muka, masuk tahun ajaran baru,” ujar Rukiman.

Rukiman menjelaskan Kalau biasanya proses belajar mengajar menggunakan sistem daring, namun kali ini akan menggunakan sistem tatap muka seperti biasa.

” kalau kemarin kan paket daring, belajar di rumah online, sekarang ini masuk pembelajaran tatap muka. Belajarnya di shift, separuh ada di sekolah separuhnya di rumah diberikan tugas, bergantian. Saya sudah membuat nota dinas ke Bupati, minta persetujuan bahwa tanggal 13 Mei mulai membuka sekolah. kalau misalnya zonanya masih tetap hijau, 2 bulan kemudian nanti SD masuk.” ungkapnya.

Sistem belajar tersebut, disebutkan Rukiman harus memenuhi beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

” Pertama harus persetujuan gugus Covid, harus persetujuan orang tua, kalau orang tua yang tidak setuju, kita kumpulkan yang masih tetap daring, yang setuju kita belajar tatap muka. kesepakatan komite dan persetujuan orang tua di atas materai,” sebutnya.

” Syarat kedua, kita menggunakan protokol kesehatan yang ketat, orang tua nganter siswa datang melalui satu pintu gerbang, guru menyiapkan thermogen untuk mengukur suhu badan, kalau anak itu misalnya suhu badannya di atas 37, disuruh pulang, tidak boleh masuk. Termasuk guru, dan diharuskan mencuci tangan sebelum memasuki kelas,” sambungnya.

Lebih lanjut,  Rukiman menjelaskan waktu istirahat para siswa harus tetap berada di dalam ruangan karena kantin ditutup, serta disarankan membawa makanan sebagai bekal, Jadwal pelajaran diperpendek dengan menggunakan jam belajar seperti jam belajar saat puasa ramadhan.

” Masuknya tetap jam 7 tapi pulangnya lebih cepat. Untuk transisi ini menurut pedoman nya itu transisi mengikuti 4 jam efektif selama 2 minggu, setelahnya nanti baru masuk seperti biasa, tapi tetap jamnya dikurangi. 1 jam pelajarannya itu tidak seperti biasanya 45 menit, tapi dikurangi 5-10 menit,” pungkasnya. (is)