*Kucurkan Bantuan Program Kemitraan
PANGKALPINANG, LASPELA – Sepanjang tahun 2018 hingga tahun 2019, PT Timah Tbk menyalurkan bantuan CSR program kemitraan sebesar Rp 42,3 miliar bagi 1.011 UMKM di wilayah Operasional Perusahaan PT Timah Tbk, yakni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau.
Program kemitraan PT Tiimah Tbk telah berjalan sejak tahun 2000 dengan ribuan pelaku UMKM yang menjadi mitra binaannya. Pada tahun 2018, PT Timah mengucurkan dana kemitraan sebesar Rp 30,04 miliar dan tahun 2019 jumlah dan kemitraan yang disalurkan sebesar Rp 12,3 miliar.
Program Kemitraan PT Timah Tbk, menyasar berbagai jenis sektor usaha yakni industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa, industri kreatif, dan usaha lainnya.
Adapun sebaran wilayah penerima bantuan program kemitraan PT Timah Tbk yakni, Pangkalpinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, Karimun Kundur, Dabo Singkep, Meranti, Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bandung.
Program kemitraan dengan sistem dana bergulir ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri sekaligus pemberdayaan kondisi sosial masyarakat.
Bentuk program kemitraan terdiri dari pinjaman dalam bentuk modal kerja, atau aset tetap dan dana pembinaan.
Melalui program kemitraan ini, PT Timah Tbk membantu UMKM untuk mengembangkan usahanya, tidak hanya bantuan permodalan, melainkan juga pembinaan, pengembangan produk hingga pemasaran. Pinjaman modal dengan jasa adminitrasi yang sangat ringan dinilai sangat memberikan keringanan bagi UMKM.
“Program kemitraan ini, sebagai bentuk komitmen PT Timah Tbk untuk mendukung UMKM dan menggerakkan ekonomi masyarakat. PT Timah juga sering memberikan pelatihan bagi mitra binaan tidak hanya bantuan permodalan saja,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, Rabu (8/7/2020).
Lebih lanjut, Anggi menyampaikan melalui program kemitraan ini, TINS juga mengajak pelaku UMKM untuk terus berkembang. Sehingga bisa menghasilkan produk UMKM yang berkualitas dan mampu menembus pasar internasional.
“Ada juga pembinaan dan kadang kita ajak mereka untuk study banding untuk mengembangkan produktif, terutama untuk UMKM yang bergerak di Industri kreatif. UMKM ini kan mengangkat potensi lokal ini yang harus kita dorong,” katanya.rill/(wa)