PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) memperketat masuknya penumpang dari bandara dan pelabuhan, upaya ini dilakukan untuk menangkal masuknya virus Corona. Meskipun, beberapa pasien baru yang terkonfirmasi positif, diketahui setelah berpergian ke luar Babel.
Juru bicara GTPPC-19 Babel, Andi Budi Prayitno mengatakan, sebagai bagian dari upaya memantau arus lalu lintas orang yang masuk khususnya maupun yang keluar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama dalam rangka pengendalian kasus untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau kepada setiap orang pelaku perjalanan, baik pengguna moda transportasi laut (penyeberangan) maupun moda transportasi udara (penerbangan), untuk mengunduh aplikasi “PeduliLindungi” di telepon selulernya masing-masing.
“Penggunaan aplikasi FightCovid19.id oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini masih berlangsung dan ke depan akan melebur atau bergabung menjadi satu, terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional,” kata Andi.
Ia menambahkan, pelaku perjalanan yang tiba/masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemakaian atau pemasangan gelang pemantauan masih diberlakukan dengan beberapa perubahan dan pengecualian.
ABP, sapaan akrab Andi menyebutkan, berdasarkan data yang masuk ke GTPPC-19 Babel, jumlah keberangkatan dan kedatangan di Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang, sebagai berikut :
a. Keberangkatan
– Alat angkut : 14
– ABK/kru : 121
– Penumpang : 0
b. Kedatangan
– Alat angkut : 12
– ABK/kru : 138
– Penumpang : 48
Di Pelabuhan Tanjung Gudang, Belinyu, kedatangan, Alat angkut 1 dan ABK/kru 11.
Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok
a. Keberangkatan
– Alat angkut : 6
– ABK/kru : 102
– Penumpang : 336
b. Kedatangan
– Alat angkut : 5
– ABK/kru : 80
– Penumpang : 249
Pelabuhan Sungai Selan, Bangka Tengah
a. Keberangkatan
– Alat angkut : 0
– ABK/kru : 0
– Penumpang : 0
b. Kedatangan
– Alat angkut : 2
– ABK/kru : 11
– Penumpang : 0
Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung
a. Keberangkatan
– Alat angkut : 9
– ABK/kru : 87
– Penumpang : 0
b. Kedatangan
– Alat angkut : 8
– ABK/kru : 79
– Penumpang : 72
Pelabuhan Manggar, Belitung Timur
a. Keberangkatan
– Alat angkut : 5
– ABK/kru : 57
– Penumpang : 0
b. Kedatangan
– Alat angkut : 0
– ABK/kru : 0
– Penumpang : 0
Sementara itu, di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Keberangkatan menggunakan 3 alat angkut, dengan 19 orang kru, dan membawa 391 penumpang.
“Untuk kedatangan, dibawa 3 alat angkut (pesawat) 19 orang kru, dan penumpang 282 orang,” imbuhnya.
Di Bandara HAS Hanandjoedin, Belitung, Keberangkatan Alat angkut 1 orang, dengan jumlah kru 7 orang dan penumpang 93 orang, dan untuk kedatangan 1 alat angkut, 7 kru serta membawa 63 penumpang.
Penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal.
“Semangat optimisme dan positive thinking musti digelorakan, sebagaimana motto Yang sakit harus sembuh, yang sehat harus tangguh,” tukasnya.
Sudah sepatutnya ini menjadi motivasi bagi kita semua masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain komunikasi intens dan koordinasi lintas sektoral khususnya antara Gugus Tugas Kabupaten/Kota dengan Gugus Tugas Provinsi, komitmen Kepala Daerah sebagai pimpinan Gugus Tugas di daerah adalah juga kunci penting dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 ini, mengingat saat ini kita sedang berada di tengah situasi dan fase menuju tatanan kehidupan baru (new normal life) yang produktif dan aman.
“Harus disiplin dalam menerapkan Protokol Kesehatan (pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer) terutama di tempat umum, fasilitas publik, dan tempat keramaian, seperti rumah ibadah, kantor, obyek wisata, pasar dan mal atau supermarket; serta mempraktikkan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah salah satu kunci pencegahan agar kita, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita, tidak menjadi “carrier/vektor” (pembawa virus atau sumber penular virus) dan bahkan menjadi korban atau orang yang terpapar Covid-19,” demikian ABP.rill/(wa)