MANGGAR, LASPELA – Cuaca ekstrem membuat para nelayan di Belitung Timur (Beltim) harus berpikir dua kali untuk melaut. Nelayan yang biasanya menghasilkan tangkapan ikan sampai 80 Kilogram sekali melaut, kini sudah sebulan lebih mereka harus menunggu dirumah sambil memperbaiki perahu tanpa ada pemasukan sama sekali, Jum’at (3/7/2020)
Misbah (65) salah satu nelayan yang terpaksa tidak melaut karena gelombang sedang tinggi, sudah sebulan dirinya tidak melaut karena gelombang sedang tinggi karena angin timur.
Warga Desa Baru Kecamatan Manggar ini mengatakan kepada awak Media Laspela, jika kalau dirinya melaut biasanya tangkapan yang dihasilkannya bisa sampai 80 Kg. Kini ia harus berdiam diri dirumah sambil memperbaiki perahunya.
“Sudah sebulan ini tidak melaut, gara – gara angin timur jadi gelombang tinggi. Biasanya kalau melaut selama tiga hari dan lagi musim ikan tenggiri, biasanya saya bisa mendapatkan 80 Kilo ikan dalam sekali melaut, sekarang lihatlah sendiri, tidak ada kegiatan hanya mengecat perahu saja,” ungkap Misbah.
Ditengah wabah Covid-19 seperti ini ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk para nelayan khususnya di wilayah Belitung Timur, karena selama tidak melaut para nelayan sama sekali tidak ada pemasukan untuk menafkahi keluarga dirumah.
“Ya tolonglah pemerintah untuk membantu kami para nelayan ini, karena sampai sekarang tidak ada bantuan untuk nelayan dari pemerintah ditengah Covid-19 ini. Kita sekarang serba susah, melaut tidak berani, pemasukan tidak ada dan sekarang apa – apa serba mahal,” tuturnya.
Tak hanya misbah, terlihat beberapa nelayan sedang memperbaiki perahunya yang tersandar ditepi pantai Serdang Manggar. Diharapkan para nelayan ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk dibantu ditengah wabah Pamdemi Covid-19 ini.(*)