KOBA, LASPELA– Orang tua siswa yang anaknya tidak diterima di SMPN 1 Koba mengaku kecewa dan protes karena menurut mereka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melalui jalur zonasi tidak bisa mengakomodir anak-anak mereka yang masih berdomisili di dalam zonasi SMPN 1 Koba.
Salah seorang orang tua siswa yang kecewa, Ita, mengatakan bahwa ia dan orang tua siswa lainnya telah mengadu ke Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terkait tidak diterimanya anak-anak mereka.
Ita mengungkapkan bahwa Dindik Bateng mengatakan bahwa kuota di SMPN 1 tersebut sudah penuh, dan memberikan solusi untuk menyekolahkan anaknya di SMP lain yang masih memiliki kuota seperti di SMPN 2 Koba di Desa Penyak dan SMPN 1 Lubuk Besar di Desa Trubus.
“Tapi memang anak saya yang ga mau masuk di SMP lain, dan jaraknya juga jauh dari rumah saya, sekitar 20 km,” kata Ita, Jumat (3/7/2020).
Ita mengaku keberatan jika harus menyekolahkan anaknya ke sekolah yang jauh karena faktor keselamatan di jalan raya, ia juga mempertanyakan bagaimana bisa anaknya diterima di sekolah yang bukan zonasinya sementara sekolah yang harusnya menjadi zonasinya malah tidak menerima karena sudah penuh.
“Harusnya yang bertanggungjawab mengatur sekolah ya aturlah yang bagus agar anak-anak kami yang domisilinya dekat sekolah bisa diterima, ini sekolah yang dekat gak nerima malah disuruh sekolah yang jauh, kok yang jauh masih nerima bahkan SMPN 2 Koba itu dua kelasnya kosong, pembagian zonasinya bagaimana kok bisa gitu?” tanya Ita.
Ita berharap agar pihak sekolah bisa membuka kelas baru lagi agar anaknya dan anak-anak lainnya bisa bersekolah di SMPN 1 Koba.(jon)