PANGKALPINANG, LASPELA – Sedikitnya 27 wartawan senior dari berbagai media di Bangka Belitung menggelar temu kangen, Rabu (01/07/2020) di Sky Terrace Museum Cual Ishadi Pangkalpinang.
Pertemuan menghasilkan sejumlah rumusan pembentukan Jurnalis Babel 99 sebagai wadah komunikasi dan silaturrahmi, hingga rencana pendirian Galeri Pers Babel.
Suasana penuh canda mewarnai reuni para pekerja pers era tahun 1999 hingga 2000 itu. Mereka dulunya aktif dan tergabung di beberapa media lokal seperti Suara Bangka, Bangka Pos dan Bangka Ekspres. Kebersamaan hingga suka duka dalam melaksanakan tugas jurnalistik kala itu kembali tercurah dalam penggalan lisan para wartawan tersebut.
“Melalui temu kangen ini kita ingin memupuk semangat kebersamaan dan silaturahmi walaupun sudah banyak dari kawan-kawan tidak lagi berprofesi sebagai jurnalid”‘ ungkap wartawan gaek asal Bangka Selatan Rawizar Erer.
Ia menyebut, di tengah laju perubahan global mereka terpanggil untuk memberikan support kepada generasi kini. Meski berbeda zaman, dengan pengalaman yang dimiliki menjadi modal untuk berbagi.
Sekarang ini, kata Erer, banyak pekerja pers era 1999 menjadi orang sukses dan berpengaruh di pemerintahan maupun dunia usaha seperti pejabat eselon di pemerintah daerah, legislator lokal, pengusaha percetakan dan dealer mobil. Bahkan ada pula yang masih menekuni profesi sebagai wartawan.
Salah satu penggagas temu kangen, Zamhari Alparizhi mengungkapkan bahwa terlaksananya kegiatan merupakan keinginan para wartawan senior untuk memiliki wadah berkumpul dan berdiskusi dalam memberikan sumbangsih bagi pembangunan di Provinsi Babel.
Ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta temu kangen dari Sungailiat, Muntok, Toboali, Bangja Tengah dan Pangkalpinang. Dirinya berharap dalam agenda pertemuan lainnya dapat menghadirkan wartawan senior dari Pulau Belitung. Sehingga kebersamaan pekerja pers Bangka dan Belitung semakin erat.
Dalam sambutan pengantarnya, Zamhari menilai perkembangan pers sekarang jauh sangat terbuka dibandingkan puluhan tahun lalu. Begitu pula dengan peralatan dan media yang digunakan semakin memudahkan publik untuk memperoleh informasi lebih cepat.
Mantan legislator ini juga mengajak insan pers Babel untuk senantiasa menjunjung profesionalisme, integritas dan idealisme.
Menyinggung rencana pendirian Galeri Pers, Zamhari berharap hal itu menjadi referensi bagi generasi mendatang untuk menggali perkembangan sejarah hadirnya pers di Bangka Belitung dari masa ke masa.
“Apapun namanya (Galeri Pers atau Museum Pers-red) diharapkan jadi tempat menyimpan dan mengumpulkan karya jurnalistik seperti perkembangan dan sejarah pers di sini maupun pemberitaan berkenaan dengan perjuangan pembentukan provinsi,” ujarnya.
Dengan adanya galeri tersebut, ia optimistis pegiat pers sekarang dan kaum muda bisa melihat dan mengetahui sejarah pers. Sekaligus menjadi salah satu tempat kunjungan wisata karena memuat karya-karya jurnalistik masa lalu seperti berita, karikatur serta cerita berbahasa Bangka. Meski bukan hal yang tidak mudah, tapi ia bertekad rencana itu harus dicetuskan sekarang.
“Tugas berat, tapi ya harus sekarang, jangan nunggu nanti,” pungkasnya.
Dalam pertemuan itu disepakati terbentuknya Jurnalis Babel ’99 sebagai wadah komunikasi dan silaturrahmi pekerja pers di era tahun 1999-2000. Zamhari didapuk sebagai ketua, Syawaludin sekretaris dan Mardalena menjabat bendahara. Selanjutnya akan disusun pengurus lainnya sesuai dengan bidang masing-masing.
Selain Zamhari, sejumlah nama yang hadir antara lain Toni Purnama, Irwanto, Rawizar Erer, Davitri, Alif Firmansyah, Sardi, Anton Kibar, Mamaq Dudah, Subhiyudi Ichsan Mokoginta Dasin, M Shorif, Erwansyah, Syamsumin Jauhari, Syawaludin, M Maulana, Rozi, Ismail Muridan, Bagong Susanto, Mardalena, Rahmad Jaya, Suhaimi, Mustari, Effendi dan Bambang.
Acara yang berlangsung santai dan hangat itu ditutuo dengan sesi foto dan lantunan lagu dari para peserta.rill/(wa)