Lima Tuntutan Desa Mapur Ke PT GPL Kembali Dibahas

PEMALI, LASPELA — Pihak PT Gunung Pelawan Lestari penuhi janjinya untuk melakukan diskusi secara terbuka dengan masyarakat Desa Mapur.

Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti dari beberapa tuntutan yang disampaikan oleh masyarakat Desa Mapur saat menggelar aksi protes pada Rabu (24/6/2020) lalu di depan kantor pengolahan CPO.

Diskusi terbuka tersebut dilakukan di Kantor Desa Mapur yang dihadiri oleh Kepala Desa Mapur, pihak PT GPL, Kepala Dinas Lingkungan Hidup serta puluhan masyarakat setempat.

Sebelumnya, masyarakat Desa Mapur sendiri menyampaikan lima tuntutan kepada pihak perusahaan yang meliputi CSR, menjamin serapan tenaga kerja dari Desa Mapur, Stabilitas harga sawit, mengupayakan jalur khusus truck masuk ke pabrik, dan keterbukaan informasi.

Bahkan situasi sempat memanas saat salah satu warga menanyakan soal jembatan yang rusak. Warga meminta agar perusahaan dapat segera memperbaiki jembatan tersebut.

“Jembatan itu rusak sudah lama, apakah bapak tidak pernah lewat jembatan itu. Kami tak mau mendengar jawaban besok atau nanti untuk memperbaiki. Kami minta sekarang juga diperbaiki,” pintanya tegas.

Sementara, Senior Manager PT GPL, Hamdi Anas menjelaskan jika CSR yang diberikan kepada masyarakat bukan hanya berbentuk bangunan fisik.

“Bentuk CSR itu sebenarnya bukan hanya sekedar fisik saja, tapi transfer ilmu juga termasuk bentuk CSR. Selain itu, kami juga memberikan bantuan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah,” terang Hamdi.

General Manager PT GPL, Veryaman Hia menambahkan, dari kelima tuntutan tersebut, pihaknya mengatakan akan memprioritaskan masalah penerimaan buah sawit dari para petani.

“Sudah kita jelaskan satu persatu, tapi mungkin tidak semuanya kita terima, tapi ini menjadi bahan masukan buat kita untuk full up kedepan. Dan tentu yang pertama akan kita lakukan adalah bagaimana supaya buah dari petani ini lancar kembali,” ungkap Veryaman.

Ia berharap melalui diskusi terbuka tersebut, komunikasi antara masyarakat dengan pihak perusahaan dapat terjalin dengan baik.

“Hasilnya cukup kondusif dan komunikasi sudah terbina dengan baik. Intinya adalah komunikasi yang selama ini macet dan tidak tersalurkan, maka dengan adanya pertemuan ini sama-sama bisa memahami baik dari pihak perusahaan maupun dari masyarakat,” katanya. (mah)