Pemprov Babel Jalin Kerja Sama Pemasaran dan Penjualan Produk di Luar Negeri

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Direktur Utama BUMD PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera melakukan penandatanganan MoU pemasaran dan penjualan produk Pemprov Babel di luar negeri dengan PT Indonesia In Your Hand, Australia In Your Hand Pty Ltd, Interaromat BV, dan Amirage International BV saat kegiatan webinar “Strategi Pemasaran Lada Putih Muntok di Pasar Global” Rabu (24/6/2020).

Kerja sama tersebut merupakan salah satu strategi dan upaya Pemprov Babel untuk meningkatkan daya saing komoditi lada putih Bangka Belitung di pasar global.

Didampingi oleh Direktur Utama BUMD PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera, Prof. Saparudin dan Plt. Kepala Biro Ekonomi Babel, Ahmad Yani, Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus berupaya mendorong agar kejayaan komoditi lada kembali diakui di pasar global.

“Pasar lada putih Babel di luar negeri cenderung stagnan, sementara negara produsen lada lainnya seperti Vietnam, India, Malaysia terus melakukan ekspansi pasar secara massif. Saat ini harga lada Babel tidak lagi menjadi harga patokan dunia, sudah beralih ke Vietnam. Sementara itu, ekspor lada putih babel terbesar yakni ke Vietnam. Tentu saja hal ini merugikan petani lada kita,“ ujarnya.

Di hadapan Dirjen PEN Kementerian Perdagangan, Direktur Niaga dan Kargo Garuda Indonesia, Executive VP Bank Rakyat Indonesia, Founder Indonesia In Your Hand dan 151 peserta lainnya, Gubernur Erzaldi menjelaskan keunggulan kualitas lada Bangka Belitung.

“Lada putih adalah identitas Bangka Belitung. Dunia internasional mengenal Babel tidak hanya timah tetapi juga lada putih. Keunggulan lada putih Babel sangat diminati oleh dunia internasional karena memiliki piperin antara 5-7 sehingga tingkat kepedasannya lebih tinggi dari pada komoditi dari negara lain. Selain itu, lada putih Babel memiliki aroma minyak astiri yang sangat tajam dan sudah memiliki sertifikat indikasi geografis dari Kemenkumham RI,“ ujarnya.

Karena itu, Erzaldi sangat berupaya melakukan berbagai strategi pemasaran lada Babel agar bisa meningkatkan harga komoditi tersebut.

“Dengan adanya sertifikat indikasi geografis, kami ingin membangun sistem resi gudang lada, membentuk koperasi lada, mengembangkan pasar lelang komoditi lada yang berbasis ICT, membangun kantor pemasaran bersama lada Babel bekerja sama dengan Indonesia In Your Hand serta memperluas akses pasar ekspor,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen PEN Kementerian Perdagangan RI , Kasan mendukung upaya Erzaldi dalam melakukan berbagai langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan lada putih Babel di dunia internasional yang nantinya pasti berdampak pada peningkatan ekonomi sampai pada lini para petani lada di Babel.

“Bangka Belitung adalah daerah pengekspor komoditi lada tertinggi kedua setelah Lampung. Kendala kita saat ini penjualan produk lada dalam bentuk raw material menyebabkan negara pesaing lada Indonesia melakukan blended untuk meningkatkan nilai tambah produk lada negaranya. Hal ini perlu kita cermati, bagaimana supaya komoditi lada kita bisa memiliki nilai lebih,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Erzaldi mengatakan bahwa pihaknya terus dorong hilirisasi komoditas lada Babel.

“Kami akan terus berupaya agar ada hilirisasi pada komoditi lada. Petani tidak hanya akan menjual lada utuh tetapi lada yang sudah menjadi bubuk,dan dikemas seshingga memiliki nilai tambah yang tinggi,” tutupnya.(wa)