PANGKALPINANG, LASPELA – PT Timah Tbk gencar melakukan penanggulangan dan penanganan covid-19 di lingkungan perusahaan dan eksternal. Hal ini terbukti dari 65 keluarga besar timah yang terpapar covid-19, 58 diantaranya telah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.
PT Timah sejak awal telah konsisten menangani covid-19 dengan melakukan rapid test massal bagi seluruh karyawan. Hal ini untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Alhamdullillah 58 orang rekan kita yang kemarin terpapar sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri sebelum nanti kembali bekerja, yang belum sembuh tetap semangat dan masih ada beberapa kawan2 kita yang masih di karantina,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.
Anggi menjelaskan, perusahan telah memberikan penanganan sesuai dengan protokol kesehatan dan penanganan covid-19. Para karyawan yang diketahui reaktif saat rapid test kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR.
“Kenapa terdeteksi, karena kita melakukan rapid test massal. Sebelumnya ya kita belum tau. Kemudian mereka yang terpapar ini kita tangani agar tidak menularkan ke yang lain,” ujarnya.
Para karyawan yang terpapar, turut diisolasi dan ditangani oleh tim gugus tugas percepatan penanangan covid-19 Provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menyebutkan, pihaknya bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk menangani pandemi ini.
“Perusahaan menyediakan juga safe house untuk isolasi dan keperluan karyawan yang terpapar. Kita bersinergi dengan tim provinsi dan kabupaten/kota sehingga rekan-rekan kita ini diisolasi di Balai Karantina BKPSDM, BLK, Asrama Haji dan LPMP. Kita mengikuti protokol dan prosedurnya,” katanya.
Kabar baik lainnya datang dari siswa kelas beasiswa PT Timah di SMAN 1 Pemali, dimana ke 11 siswa yang sebelumnya terpapar covid-19 telah dinyatakan sembuh dan kembali ke asrama.
“Adik-Adik di SMA Pemali yang kemarin terpapar hari ini semuanya sudah kembali ke asrama dan dinyatakan sembuh. Mereka harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Ia berharap, nantinya sekembalinya para pasien covid-19 ke lingkungannya tidak mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
“Tidak ada yang mau terpapar virus ini, mari kita bersama saling mendukung dan saling menjaga. Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan beradaptasi dengan new normal,” tutupnya.rill/(wa)