Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Jenis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pangkalpinang memang di dominasi dari sektor perdagangan. Sebanyak 10 ribu UMKM bergelut di dalam sektor ini. Bagaimana tidak, Pangkalpinang ibu kota provinsi Bangka Belitung (Babel) ini memang disiapkan menjadi pusat perdagangan dan kota industri di Babel.
Oleh karenanya tak heran sektor industri kini mulai menampakkan wujudnya, hal ini dijelaskan Nurledi Selaku Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Disperindag Kota Pangkalpinang.
Menurutnya masyarakat Pangkalpinang saat ini semakin kreatif dengan menghadirkan usaha-usaha baru di sektor industri.
“Industri semakin berkembang terus bertambah, itu artinya masyarakat Pangkalpinang semakin kreatif, membuat dan menghasilkan produk-produk baru,” ujarnya. Rabu (24/6/2020).
“Dengan potensi yang dimiliki, mereka dapat memasarkan dengan baik, dan membantu perekonomian Pangkalpinang,” katanya.
Kendati demikian kata dia ada sektor yang agak kurang dapat dikembangkan di kota Pangkalpinang yakni sektor pertanian. Sektor ini memang sejatinya harus memiliki lahan yang cukup luas untuk menghasilkan beberapa produk pertanian yang bernilai ekonomis. Sangat tidak relevan dengan luas wilayah Pangkalpinang yang sedikit belum lagi tergerus oleh pembangunan dan rumah rakyat.
Oleh karenanya dengan keterbatasan lahan tersebut, namun UMKM yang dimiliki Pangkalpinang mampu mengolah produk pertanian menjadi produk bernilai ekonomis seperti UMKM bahan bumbu dapur dan sebagainya.
“Kita sangat berterima kasih kepada UMKM yang dapat menciptakan peluang usaha ini, sehingga dengan demikian dapat menciptakan nilai ekonomis baru bagi mereka dan tentunya sangat baik bagi kota Pangkalpinang,” imbuhnya.
Saat ini jumlah UMKM di Kota Pangkalpinang diketahui berjumlah 27 ribu, yang terdiri dari berbagai sektor diantaranya olahan produk pertanian, perikanan, kelautan, dan perdagangan serta industri lainnya, termasuk bisnis pengolahan, dan jasa-jasa. (dnd)