Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Molornya Bantuan Sosial Tunai (BST) Kabupaten Bangka Selatan kepada masyarakat tidak mampu terdampak Covid-19 yang sebelumnya dijanjikan akan disalurkan sebelum lebaran ditanggapi Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPPAPMD) Bangka Selatan, Herman.
Ia menyebutkan bahwa keterlambatan itu disebabakan belum rampung penyampaian data yang disampaikan oleh pihak kecamatan.
“Kebijakan pemerintah Bangka Selatan dalam Bantuan Sosial Tunai (BST) ingin menggabungkan dinsos dan Disnaker UMKM. Sementara pelaku usaha UMKM sampai saat ini masih 3 kecamatan yang belum sampaikan data,” kata Herman, Selasa (16/6).
Menurut dia, kedua instansi itu digabung menjadi satu dalam Perbup untuk penetapan penerima BST, baik parameter kemiskinan Dinsos dan BST pelaku UMKM Dinakertrans UMKM dan Koperasi harus klop dulu.
“kita masih menunggu penyampaian data pelaku UMKM dari 3 tiga kecamatan yakni Payung, Kepulauan Pongok dan lepar Pongok yang belum menyampaikan data pelaku usaha terdampak covid-19. Belum sama sekali terutama payung yang jumlah pelaku usaha juga banyak,” ujarnya.
Ia menyebutkan masalah penyampaian data pelaku UMKM dari kecamatan juga akan dilakukan verifikasi penerima BST. Kendala saat ini ada di tiga kecamatan yang belum sampaikan data penerima BST pelaku UMKM.
“Kita masih menunggu data dari tiga kecamatan itu, kalau sudah ada data akan diverifikasi kembali, kalau total anggaran senilai Rp 9,7 miliar. Kita Samakan dengan bansos kemensos dan DD, nilai nya Rp 600 ribu dengan sekali salur, termasuk dengan UMKM. Sekali terima juga,” sebutnya. (Pra)