SUNGAILIAT, LASPELA — Puluhan warga Lingkungan Air Anyut, Kelurahan Kuday, Kecamatan Sungailiat melakukan unjuk rasa di depan Kantor Lurah Kuday, Kamis (11/6/2020).
Aksi tersebut dilakukan lantaran warga setempat menilai pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak tepat sasaran.
Koordinator aksi, Revaldi mengatakan seharusnya pemerintah bersikap adil dan mengkaji ulang data penerima BLT tersebut.
“Banyak yang tidak dapat bantuan BLT ini, seperti janda anak dua hidupnya ngontrak, orang yang lagi sakit mereka tidak dapat bantuan ini. Kami ingin didata ulang, jangan pakai data lama, kalau data lama sudah banyak yang meninggal,” ungkap Revaldi.
Untuk itu, pihaknya meminta adanya kejelasan dari pihak pemerintah desa setempat terkait pembagian BLT tersebut.
“Satu lingkungan Jelutung saja bisa sampai 300 lebih KK yang dapat, sedangkan air anyut ini satu kelurahan Kuday hanya 158 KK yang dapat. Kami minta kejelasan dari pemerintah,” tegasnya.
Untuk langkah selanjutnya, ia mengatakan akan melaporkan hal tersebut ke pihak Ombudsman di Pangkal Pinang.
Sementara itu, Darmawan selaku Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan Kuday mengatakan bahwa ada 158 KK di kelurahan Kuday yang berhak mendapatkan BLT.
“Data awal yang kita ajukan itu sekitar 206 KK diluar DTKS, PKH dan BPNT. Maka setelah diajukan BLT itu ada 70 KK, setelah itu kita ajukan lagi ke dinas sosial sebanyak 300 KK, makanya pas penerimaan DTKS itu sekitar 80 KK, dan untuk penerimaan BLT itu hanya 158 KK untuk kelurahan Kuday,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan hanya mengajukan data, dan yang berhak mengeluarkan data tersebut adalah Kementerian Sosial.
“Sebenarnya yang protes itu mereka sudah mendapat bantuan sembako, tapi kemarin ada pengajuan lagi ke provinsi sebanyak 50 orang dan Bansos 50 orang untuk bantuan sembako. Data itu kami ajukan ke dinas sosial, lalu dilanjutkan ke provinsi, dan provinsi ajukan ke kementerian sosial, makanya mereka (Kemensos-red) yang mengeluarkan data itu, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” tandasnya. (mah)