Gubernur Erzaldi Jadi Narasumber Webinar Oleh Kemendagri RI

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menjadi salah satu narasumber dalam webinar yang bertema “Mendorong Inovasi Daerah Dalam Penanganan Covid-19”.

Webinar yang berlangsung pada Rabu (3/6/2020) ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI.

Erzaldi dalam paparannya menjelaskan beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Kepulauan Bangka Belitung yang pertama yaitu penggunaan aplikasi fight covid-19 yang diciptakan oleh anak milenial Babel, Alghozi.

Yang kedua yaitu mendorong ASN dan masyarakat membeli produk UMKM secara online melalui aplikasi, kemudian menggalang dana yang melibatkan pihak swasta, pemulihan ekonomi salah satunya dengan meningkatkan produksi udang vaname, dan terakhir melakukan tes swab mandiri dengan menyewa alat tes swab sendiri.

Menurutnya, aplikasi ini memberi manfaat dan fungsi kontrol masyarakat kita agar mereka tahu kondisi dan memudahkan satgas untuk mengontrol masyarakat terutama yang masuk ke Babel melalui udara ataupun laut.

Pemprov Babel terus melakukan pengembangan aplikasi fight covid-19 ini, seperti pengembangan telemedicine yang memungkinkan pengguna melakukan konsultasi secara online dengan dokter.

Selain itu, aplikasi ini memudahkan untuk menangani hal yang sifatnya kewilayahan seperti pada kapal yang melakukan penambangan timah, satu kapal terdapat sebanyak 200-250 kru, kru kapal ini wajib masuk aplikasi Fight Covid-19, sehingga jika ada pasien terkonfirmasi satgas bisa melakukan tracking lebih cepat dan mendata kru ini, sehingga rekan dan keluarga yang melakukan kontak dengan pasien positif tersebut mudah dilacak.

“Seperti diketahui, provinsi kami terkonfirmasi pertama kali pasien Covid-19 yaitu pada 30 Maret 2020 dan yang terpapar telah meninggal dunia. Kasus positif Covid-19 ini merupakan kedatangan dari luar pulau kami, karena kami daerah kepulauan hal yang harus dijaga adalah kedatangan orang ke provinsi kita baik melalui udara dan laut. Hal inilah yang mendorong kami menggunakan aplikasi ini,” ungkapnya.

Selain itu, pemprov juga dorong ASN memberi contoh untuk membeli secara online kebutuhan mereka sehari-hari dan masyarakat mulai membiasakan membeli online produk UMKM, namun pasar sangat sulit menanganinya.

Erzaldi bersyukur arahan dari Kepala Badan BPP Kemendagri yang memasukkan pasar salah satu sektor penilaian inovasi. Dirinya menambahkan Pemprov. Kepulauan Babel juga mengadakan penggalangan dana dari pihak swasta dalam penanganan Covid-19 ini. Selain itu juga dilakukan pemulihan ekonomi melalui peningkatan produksi komoditi udang vaname.

“Provinsi Bangka Belitung juga melakukan inovasi dengan menyelenggarakan tes swab mandiri yang sudah dilakukan sejak 19 April 2020, peralatan laboratorium untuk test swab memang sangat mahal, tetapi kami coba menyewa sendiri dan dilakukan mandiri. Alhamdulillah kita sudah lakukan, dan ini merupakan salah satu faktor yang mendorong sedikitnya angka Covid-19 di Babel,” ujarnya.

Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri, Agus Fatoni, dalam sambutannya mengatakan webinar ini merupakan webinar yang dilakukan secara rutin dilakukan oleh BPP Kemendagri setiap hari Rabu.

Ia mengatakan dalam mendorong inovasi daerah menangani Covid-19, kemendagri serius dan berharap Covid-19 di daerah bisa berakhir atau paling tidak kurva melandai sehingga kehidupan baru bisa disongsong masyarakat di daerah.

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh negara dan telah menjangkau menyebar seluruh provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, kemendagri berharap semua perlu mengambil langkah tepat dalam rangka menangani Covid-19 ini.

Tercatat paling tidak positif 26.940 terkonfirmasi Covid-19 tersebar di seluruh Indonesia dan Covid-19 telah mengubah tatanan hidup baik dalam bidang kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya seluruh negara. Diperlukan penanganan terpadu, terkoordinasi, gotong-royong, kebersamaan dalam menangani pandemi ini.

Dalam penjelasannya, kemendagri mengadakan lomba inovasi daerah dalam tatanan baru, yang bertujuan untuk mendorong gerakan nasional melaksanakan protokol Covid-19, dan akan membuat kehidupan masyarakat produktif, tujuan lainnya untuk membuat perekonomian dan aktivitas bisnis berjalan, dan menyusun conditioning terhadap tujuh sektor yang menjadi penilaian seperti sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, PTSP, tempat wisata, dan transportasi umum yang ditempatkan dalam empat kluster, pertama provinsi, kedua kabupaten, ketiga kota, dan kluster keempat kabupaten tertinggal.

Pemerintah pusat akan memberi penghargaan dan insentif bagi juara 1, 2, dan 3 berupa Dana Insentif Daerah (DID). Juara 1 akan mendapat DID sebesar 3 miliar, juara kedua 2 miliar, juara ketiga 1 miliar pada masing-masing sektor dan kluster.rill/(wa)