BANGKA BARAT, LASPELA- 4 OTG Bangka Barat asal Tanjung yang kemarin dijemput oleh Tim Medis Penanganan Covid Bangka Barat untuk dikarantina di mess Pemkab Bangka Barat menyisakan cerita di masyarakat.
Hal tersebut seiring beredarnya salinan obrolan whatsApp yang menceritakan Tuan R, apakah Tuan R dan Tuan M tersebut orang yang sama?
Mengklarifikasi informasi tersebut dr Hendra selaku Juru Bicara Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid19 Bangka Barat mengatakan keduanya adalah orang yang berbeda namun keduanya sama-sama terpapar Covid19.
” Ada dua kasus, yang pertama di Tanjung ( Kelurahan Tanjung, Muntok) itu tuan M, itu KTP Bangka Barat. Satu lagi di Belinyu, itu Tuan R, positif KTP Belinyu, tapi istrinya kerja di Bangka Barat,” jelas dr. Hendra usai rapat koordinasi dengan Forkopimda di Ruang rapat OR II Pemkab Bangka Barat, Rabu (3/6/2020).
Tuan M dikatakan dr Hendra merupakan pasien positif Covid-19 klaster Kapal Keruk Singkep 1 Sungailiat yang memiliki KTP Bangka Barat sempat pulang dan merayakan Idul Fitri bersama keluarganya di Muntok yang kini keluarganya tersebut telah dikarantina di gedung diklat Bangka Barat karena terkontak erat dengan yang bersangkutan.
Adapun Tuan R ini berdomisili di Belinyu Kabupaten Bangka, namun istrinya bekerja di Puskesmas Parittiga.
” Untuk 27 orang yang diduga kontak dengan Tuan R, termasuk istrinya. Hari ini ( Rabu, 3/6/2020) sedang diturunkan juga tim, ditelusuri riwayat kontaknya apakah termasuk kontak erat apa tidak,” papar dr Hendra.
Adapun orang yang terkontak dengan keduanya dikatakan dr Hendra, baik tuan M dan tuan R akan dilakukan tracking dan pemantauan oleh Tim Gugus Bangka Barat, namun dipastikan keduanya orang yang berbeda.
” Tuan M keadaannya sehat cuma di karantina di Wisma Karantina Provinsi. Tidak ada hubungan antara Tuan M dan Tuan R. Ini dua kasus, cuma karena Tuan R ini KTP-nya di luar Bangka Barat maka nggak dimasukkan ke kita,” tegas dr Hendra.(*)