Kwarda Babel Rapat Virtual dengan Kwarnas, Peransaka Nasional akan Usung Konsep Smart Event

PANGKALPINANG, LASPELA – Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional (Peransakanas) yang direncanakan dilaksanakan tahun 2020 ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terpaksa ditunda karena dampak covid-19.

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Kwarda Babel) pun menggelar rapat virtual dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) pada Senin lalu (1/6/2020) untuk memastikan pelaksanaan kegiatan.

Ketua Kwarda Babel, Melati Erzaldi menindaklanjuti hasil rapat virtual, yang memutuskan bahwa peransakanas ditunda hingga tahun 2021. Untuk itu, Kakwarda memutar otak agar event nasional ini dapat berjalan semaksimal dan se-memorable mungkin. Smart event menjadi jawaban agar Peransakanas berjalan dengan penuh kenangan dan menjadikan Babel sebagai tempat pilihan para peserta perkemahan untuk liburan atau wisata.

Saat ini, Peransakanas masih dalam progres persiapan dan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2021. Kemungkinan, perhelatannya pada bulan Oktober 2021, dengan menyesuaikan agenda Jambore Nasional. Meski ini masih tentatif dan melihat situasi kondisi perkembangan Covid-19, Kakwarda tetap meminta pengurus Kwarda untuk persiapan sarana dan prasarana di bumi perkemahan yang akan menjadi main camp Peransakanas.

“Kita tetap fokus pada progres dengan persiapan sarana dan prasarana. Terutama kecukupan air dan ini terus diadakan, progres terus untuk buper kita dalam mengakomodir 3.000 peserta,” urai Kakwarda.

Usai rakor dengan pengurus Kwarnas, pihaknya juga melakukan rapat internal Kwarda dalam tindak lanjut dan konsep kegiatan. Masukan dan saran Kwarnas untuk persiapkan smart event menjadi catatan penting.

“Setelah rakor, perkuat rapat internal dan ini akan berkelanjutan dan koordinasi. Serta panitia besar melibatkan OPD (organisasi perangkat daerah, red) dan panitia kecil internal kwarda,” imbuhnya.

Pada gelaran ini, Kakwarda mengatakan bahwa jumlah peserta yang dimungkinkan tak sebanyak yang diperkirakan sebelumnya. Sebelum ada wabah Covid-19, terdata 5 hingga 8 ribu peserta yang diestimasikan akan berpartisipasi, dengan masing-masing provinsi mengirimkan 20 orang pada masing-masing Saka.

“Melihat situasi Covid-19 ini dan melihat situasi ekonomi kemungkinan daerah Kwarda lain akan mengurangi jumlah peserta sesuai anggaran yang dipersiapkan,” ujarnya.

Kakwarda juga mengakui bahwa ada tantangan bagi Kwarda Babel dalam mengemas Peransakanas. Dengan jumlah peserta tak begitu banyak, namun Peransakanas dapat memberikan dampak cukup besar untuk Babel. Terutama, dampak ekonomi dan sosial terhadap Babel dapat dikreasikan sebaik mungkin.

“Kita akan persiapkan event yang memorable dan berdampak besar ke peserta, baik ekonomi dan sosial. Kita harus buat sebaik, se-memorable dan seberkesan mungkin agar mereka kembali lagi ke sini,” tegasnya.

Dengan memberikan kesan yang baik, mulai dari keindahan alam, makanan khas serta keramahan para peserta, Kakwarda meyakini, para pesertat dapat kembali lagi ke Babel. Dengan konsep smart event tadi, para peserta juga memberikan kesan positif tentang negeri serumpun sebalai ini yang akan dibawa ke daerah masing-masing.

“Bagaimana smart event ini berdampak besar ke Babel. Solusinya tetap persiapan, main camp maupun subcamp, kalaupun peserta 2.500 akan kita ramaikan dengan melibatkan pramuka lokal Babel,” tutup istri Gubernur Babel ini.rill/(wa)